Demokrat Serang Lagi Prabowo-Surya Paloh Soal Amandemen UUD '45

Demokrat Serang Lagi Prabowo-Surya Paloh Soal Amandemen UUD '45

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 13:20 WIB
Foto: Jansen Sitindaon (Dok Pribadi)
Jakarta - Bukan hanya Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief saja yang mengkritik kesepakatan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum NasDem Surya Paloh soal amandemen UUD 1945. Demokrat tampaknya 'gerah' dengan pertemuan kedua tokoh itu.

"Pertanyaannya apakah Pak Jokowi mau? 5 tahun ke depan pemerintahannya jadi 'terganggu tidak bisa bekerja tenang' karena mengurusi soal yang polemik begini. Sedang kesempatan bekerja membuat 'legacy' cuma tinggal 5 tahun ini. Apalagi jika amandemennya membatasi ruang gerak Presiden," ujar Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon kepada detikcom, Senin (14/10/2019).


Ada pun yang dipermasalahkan oleh Demokrat adalah soal Prabowo dan Paloh yang sepakat amandemen UUD 1945 dilakukan secara menyeluruh. Demokrat lagi-lagi membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jikapun harus ada amandemen, saran saya kepada Pak Jokowi disepakati dulu apa yang tidak boleh diubah. Inilah yang dinamakan 'eternity clause'. Klausa kekal. Contoh soal negara kesatuan, pembatasan jabatan Presiden tetap 2 periode, pemilihan langsung dan lain-lain itu tidak boleh diganggu gugat," beber Jansen.

Demokrat Serang Lagi Prabowo-Surya Paloh Soal Amandemen UUD '45Foto: Prabowo-Surya Paloh (Isal/detikcom).

Mantan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno ini memberikan saran untuk Prabowo dan Paloh. Jansen meminta kedua ketum itu merinci gagasan soal amandemen UUD 1945 secara menyeluruh itu.

"Sebagai pengusul yang bertanggung jawab, Pak Prabowo dan Surya Paloh baiknya perlu merinci dulu gagasannya terkait soal amandemen ini. Ketengahkan poinnya. Agar publik menilai ini amandemen yang sekadar ingin 'melestarikan kekuasaan' atau amandemen yang menjawab persoalan kebangsaan," ucap dia.

Sebelumnya, Andi Arief menyerang Prabowo dan Surya Paloh terkait kesepakatan amandemen UUD 1945 secara menyeluruh. Ia menilai dua tokoh tersebut pragmatis.

"Semoga kekhawatiran saya soal cita-cita Prabowo menghidupkan demokrasi terpimpin tidak terjadi. Saya betul-betul khawatir, apalagi beliau sering pragmatis seperti Surya Paloh," kata Andi Arief kepada wartawan, hari ini.


NasDem sudah memberikan pembelaan kepada sang ketum. Andi Arief pun disebut tengah berhalusinasi.

"Indikasi Andi Arief atau halusinasi Andi Arief. Ngarang aja. Amandemen UUD 45 harus bersifat menyeluruh dan melalui kajian yang komprehensif dan mendalam; bukan sepotong sepotong. Atau bukan sepenggal sepenggal," urai Sekjen NasDem Johnny G Plate.


Ada Apa Dibalik Amandemen UUD 45 dan GBHN? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(elz/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads