Pasca-insiden Penusukan, Komunitas Toraja di Papua Imbau Warga Wawas Diri

Pasca-insiden Penusukan, Komunitas Toraja di Papua Imbau Warga Wawas Diri

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 12:53 WIB
Pertemuan Forkompimda dengan warga di Gedung Tongkonan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019). (Antara Foto/HO-Polres Jayawijaya)
Jakarta - Ketua Ikatan Komunitas Toraja (IKT) Se-Pegunungan Tengah Papua, Yohannes Tuku, menyampaikan agar seluruh masyarakat Toraja di Papua wawas diri. Dia meminta warga mengurangi aktivitas yang memerlukan mobilisasi di malam hari.

"Saya selaku Ketua IKT Se-Pegunungan Tengah Papua, saya mengimbau untuk menyikapi situasi yang sekarang ini agar selalu mawas diri dan mengedepankan keselamatan jiwa," ujar Yohannes saat sambutan dalam ibadah pelepasan jenazah warga asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) korban penusukan di Wamena, Deri Datu Padang.


Hal itu disampaikan dalam siaran pers Bidang Humas Polda Papua, Senin (14/10/2019). Ibadah dihadiri Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab serta sekitar 800 orang gabungan warga IKT dan Paguyuban Nusantara di gedung Tongkonan, Wamena.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila ada hal pekerjaan ataupun kegiatan kita di luar kota, kiranya kita selalu mengingat waktu. Di mana kita harus mengurangi mobilisasi kita di malam hari atau bahkan sore hari," imbuh Yohannes.




Jenazah Deri diberangkatkan ke kampung halamannya di Toraja Utara, Distrik Baruppu, tepatnya pukul 11.35 WIT. Jenazah diberangkatkan dari Bandara Wamena menggunakan maskapai Trigana Air.

Deri Datu Padang merupakan pekerja bangunan yang menjadi korban penikaman pada Sabtu (12/10). Deri ditikam oleh orang tak dikenal (OTK) berjumlah dua orang dengan ciri-ciri satu anak dewasa pakai baju merah dan satu anak remaja.


Sebelumnya, Irjen Paulus Waterpauw juga menyatakan akan mengevaluasi pengamanan di lokasi penikaman yang menewaskan Deri. Sebab, tak ada aparat yang berjaga, padahal wilayah Wamena sudah jadi prioritas pengamanan.

Paulus juga mengatakan penusukan ini ada kaitannya dengan kerusuhan pada 23 September silam.

"Kejadian itu pasti ada hubungan, dan tentu untuk membuktikan pelaku harus kita tangkap. Mengapa aparat ada di Jayawijaya dan di lokasi itu ada kekosongan. Itu koreksi kami," ujar Paulus, yang dikutip dari Antara, Minggu (13/10).


Simak Video "14 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan di Wamena"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads