Bantah Mau Bunuh Ninoy, Abdul Basyir: Saya Sarankan Dia Diantar Pulang

Bantah Mau Bunuh Ninoy, Abdul Basyir: Saya Sarankan Dia Diantar Pulang

Tim detikcom - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 12:29 WIB
Foto: Abdul Basyir (dok. detikcom)
Jakarta - Abdul Basyir Mokodongan membantah tuduhan merencanakan eksekusi pembunuhan terhadap relawan Jokowi Ninoy Karundeng yang ditangkap massa aksi 30 September. Menurutnya, dirinya malah menyarankan agar Ninoy diantarkan pulang.

Menjelang subuh pada Selasa 1 Oktober 2019, sekelompok orang di dalam masjid berunding terkait Ninoy yang masih berada di dalam masjid tersebut. Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom pada Jumat (11/10/2019), Basyir menyebut dirinya sempat menyarankan kepada orang-orang di masjid itu untuk memulangkan Ninoy.

Basyir berpikir untuk memulangkan Ninoy setelah menginterogasi dan mengambil sumpah di bawah Alquran. Ninoy sendiri diinterogasi hingga diambil sumpah sekitar pukul 02.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rekam (video interogasi) setelah sempat bermusyawarah dengan orang-orang di situ untuk memulangkan si Ninoy itu sudah selepas salat subuh," kata Basyir.

Basyir sendiri meninggalkan masjid itu sekitar pukul 06.00 WIB. Basyir mengaku meninggalkan masjid sebelum Ninoy dipulangkan.

"Saya berangkat (dari masjid) jam 5.56 pagi, kalau Ninoy saya nggak tahu dipulangkan jam berapa. Dari kejauhan saya sempet bilang kalau nggak ada motor antar aja dengan Grab antar dia pulang. Posisinya saya di seberang jalan menyuarakan ke orang jarak jauh gitu" katanya.







Menurut Basyir, saat itu terjadi perdebatan untuk membereskan masalah Ninoy. Dia katakan, ada beberapa orang yang menyarankan untuk terus memukuli Ninoy.

"Bahkan ada juga yang sempet menyuarakan Ninoy dipukul, ku bilang 'jangan, dia sudah bersumpah jadi nggak usah dipukul'. Saya nggak dengar dimatikan tapi bahasanya dipukul," katanya.

Basyir menegaskan kembali tidak ada yang berteriak menyuarakan Ninoy unutuk dibunuh. Meski dalam video interogasi, Basyir sempat mengancam Ninoy untukk membunuhanya.

"Kalau untuk membunuh saya nggak pernah keluarkan kata untuk membunuh. Saya hanya katakan ke Ninoy bahwa 'barang siapa yang menghalalkan darah saudara muslim maka halal pula darahnya', tidak mengatakan langsung untuk membunuhnya," tuturnya.

Dia mengaku tidak sungguh-sungguh berniat membunuh Ninoy. Dia mengaku bahwa ancaman itu keluar spontan dari mulutnya.

"Ya maksudnya refleks saja kata-kata itu keluar, tidak ada setting-an sebelumnya, tapi ketika melakukan video itu itu refleks kata-kata itu keluar. Kalau ditanya sebenarnya nggak ada niat ke situ," bebernya.




Simak Video "Ninoy Karundeng Ancam Polisikan Pengurus DKM Al-Falaah!"

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads