"Kondisi hari ini memang asapnya cukup banyak. Karena banyak kebakaran di OKI, Muaraenim, Pali, Banyuasin, dan Ogan Ilir yang berakibat kabut asap," terang Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori, Senin (14/10/2019).
Adapun penyebab kabut asap pekat dan menyelimuti Palembang, menurut Ansori, adalah aktivitas bakar lahan. Hal ini tercatat masih terjadi setiap akhir pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memanfaatkan kelengahan petugas. Apalagi petugas sudah berada di lokasi sejak 4 bulan terakhir. Tentu hal-hal ini dimanfaatkan masyarakat untuk membersihkan lahan, ya ada juga dengan cara seperti itu (membakar, red)," tegas Ansori.
Meski demikian, Ansori menyebut tim sudah bekerja secara maksimal di lapangan. Namun lahan gambut yang tebal membuat petugas kesulitan saat pemadaman.
"Gambut cukup tebal, sulit dipadamkan. Tapi petugas dan pemadaman yang ada di lapangan udah maksimal bekerjanya, semua kami lakukan termasuk bantuan pemadaman udara," katanya.
Khusus untuk hari ini, Ansori mencatat masih belum ada heli water bombing yang terbang untuk pemadaman. Salah satu penyebabnya adalah jarak pandang cukup terbatas.
"Heli selalu siaga, tapi siang ini baru bisa terbang karena jarak pandang maksimal 2.000 meter baru bisa terbang. Kalau dari pagi tidak bisa, padahal biasanya pagi itu sudah mulai terbang," tutup Ansori.
Untuk diketahui, kabut asap pekat mulai menyelimuti Palembang sejak malam tadi. Puncaknya kabut asap menyelimuti Palembang dan sekitarnya pada pagi ini.
Akibat kabut asap, sejumlah sekolah di Palembang diliburkan. Bahkan aktivitas di perairan Sungai Musi pun diketahui sempat tersendat karena jarak pandang terbatas.
Simak Video "Kemenkeu Siapkan Dana Pemulihan Bencana Rp 4,84 Triliun"
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini