Kisah sahabat Nabi tentang Bilal bin Rabah. Dia lah muadzin pertama yang mendapat kepercayaan langsung dari Rasulullah SAW untuk mengumandangkan adzan sebagai penanda panggilan sholat. Bilal begitu istimewa, hingga suara sandalnya pun didengar Nabi Muhammad SAW di surga.
Sahdan. Kisah sahabat nabi Bilal yang berasal dari Habsyah, -sekarang Ethiopia- berkulit hitam termasuk As-Sabiqun al-Awwalun yakni yang pertama kali masuk Islam. Dia satu dari 5 orang yang pertama kali beriman kepada Allah SWT dan mengakui kenabian Muhammad SAW.
Saat masuk Islam, Bilal masih berstatus sebagai budak dari Umayah. Umayah yang tak rela budaknya masuk Islam menyiksa Bilal dengan menjemurnya di bawah terik sinar matahari. Dikutip dari islami.co, bahkan dada Bilal sempat ditindih batu hitam hingga napasnya tersengal sengal.
Semua dilakukan Umayah agar Bilal meninggalkan Islam untuk kembali menyembah Latta dan Uzza. Namun Bilal bertahan pada ke-Islamannya. Beratnya siksaan yang dia terima tak membuatnya goyah dan meninggalkan Islam.
Kisah sahabat nabi berikutnya, Abu Bakar yang melihat peristiwa penghukuman itu kemudian membebaskan Bilal. Sejak itu Bilal selalu menemani Rasullah SAW. Dikutip dari almanhaj.or.id, Bilal adalah salah satu sahabat Nabi yang memiliki keistimewaan dan kemuliaan.
Bilal termasuk di antara salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Ini seperti sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti diriwayatkan dalam Hadits Bukhori.
... فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ ...
... "Sesungguhnya aku mendengar suara gerakan dua sandalmu (Bilal) di hadapanku di surga".
Kisah sahabat nabi, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah dalam Hadits Muslim, suatu ketika usai Sholat Subuh, Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal, 'Wahai Bilal, beritahukanlah kepadaku tentang perbuatan-perbuatanmu yang paling engkau harapkan manfaatnya dalam Islam. Karena sesungguhnya tadi malam aku mendengar suara terompahmu (sejenis alas kaki) di depanku di surga,"
Bilal RA menjawab, "Tidak ada satu perbuatan pun yang pernah aku lakukan, yang lebih kuharapkan manfaatnya dalam Islam dibandingkan dengan (harapanku terhadap) perbuatanku yang senantiasa melakukan salat (sunah) yang mampu aku lakukan setiap selesai bersuci (wudhu) dengan sempurna di waktu siang ataupun malam."
Oleh Rasulullah, Bilal dipilih sebagai muadzin lantaran memiliki suara yang indah dan keras sehingga bisa terdengar hingga jarak yang jauh. Dia pun mendapat gelar sebagai Muadzin Rasulullah. Dialah yang senantiasa mengumandangkan adzan setiap sholat wajib tiba.
Ketika Rasulullah wafat pada Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah atau pada 8 Juni 633 Masehi, Bilal bin Rabbah memutuskan berhenti menjadi Muadzin Rasul. Dia tak kuasa menahan kesedihan ditinggal Rasulullah.
Setiap kali mengumandangkan adzan, sampai pada lafal, Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, tangisnya pecah dan hatinya bergetar. Tak sanggup menahan kesedihan, Bilal memutuskan meninggalkan Madinah.
Bilal ikut pasukan Fathul Islam (Pembebasan Islam) menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, dan tinggal Syria, kini Suriah. Itulah kisah sahabat nabi tentang Bilal bin Rabbah.