"Uji coba ini bukan menghilangkan kemacetan. Perlu diketahui, kapasitas Jalan Raya Puncak segitu saja dan kendaraan yang melintas semakin banyak," katanya, ketika dihubungi, Minggu (13/10/2019).
Ia mengungkapkan, banyak masyarakat Puncak yang sulit beraktivitas ketika sistem satu arah (one way) diberlakukan. Masyarakat, harus menunggu lama sampai one way selesai diberlakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem 2-1 ini memfasilitasi masyarakat agar bisa naik atau turun di Jalan Raya Puncak selama 24 jam. Tapi pasti, akibatnya akan ada antrean yang berarti. Untuk kepadatan jalan masih sama karena jumlah kendaraan yang banyak," terangnya.
Fadli mengungkapkan, Jalan Raya Puncak dari Simpang Gadog sampai Puncak Pass, memiliki panjang sekitar 22 kilometer. Uji coba 2-1 pun, katanya, hanya dari Simpang Gadog sampai Taman Safari Indonesia (TSI).
Pada Jalan Raya Puncak ini pun, sambung dia, memiliki beberapa titik penyempitan jalan, yakni di Pasar Cisarua dan Simpang Megamendung.
"Terutama di Persimpangan Megamendung, itu perlu pelebaran sekali. Masyarakat yang tinggal di kawasan Puncak, harus bisa membagi waktu bila ingin bepergian ketika sistem 2-1 diuji coba," jelasnya.
Kasat Lantas Polres Bogor ini mengatakan, setelah melewati TSI, lalu lintas akan tetap normal di kedua arah. Ia mengungkapkan, kemacetan bisa tetap terjadi dari TSI sampai Puncak Pass.
"Selepasnya TSI memang ada beberapa hambatan di beberapa titik. Mudah-mudahan bisa diupayakan. Sistem 2-1 ini dalam tahapan uji coba, berarti ada evaluasi. Apabila memang hasilnya baik, bisa diteruskan. Kalau tidak, berarti kita menggunakan cara lama (one way) atau memakai alternatif lain lagi," beber dia.
Fadli pun berharap agar masyarakat sudah mengetahui bahwa 27 Oktober mendatang, dilakukan uji coba sistem 2-1. Ia tidak ingin ada masyarakat dan pengendara yang komplain karena belum mengetahui uji coba sistem 2-1 ini.
"Saya ingin mengatakan, jangan sampai ketika sistem 2-1 di uji coba, banyak masyarakat yang belum mengetahui. Kami dan semua pihak terus melakukan sosialisasi. Kemarin sudah dilakukan sosialisasi dengan membagikan flayer. Sebulan lalu kita masif memberitahu sistem 2-1 dari media massa," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2