Lokasi yang disebut-sebut sebagai makam Sunan Kuning ada di Jalan Taman Sri Kuncoro, RW 2 RT 3, Kali Banteng, Semarang Barat. Jaraknya sekitar 100 meter saja dari pusat lokalisasi.
Versi pertama, Sunan Kuning adalah Soen An Ing yang dipercaya sebagai sosok pendakwah asli China yang datang menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-17 atau era VOC. Nama 'Soen An Ing' ditulis dengan jelas di gerbang makam berwarna merah bergaya Tiongkok ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena lidah orang Jawa sulit menyebut Soen An Ing, maka disebutlah Sunan Kuning," kata salah satu juru kunci, Bambang, Rabu (9/10/2019).
Soen An Ing datang ke Jawa dengan pasukan kecilnya. Dia diangkat sebagai pengawal Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I.
Versi kedua, Sunan Kuning adalah Amangkurat V, bertakhta pada 1742. Sejauh ini, narasi bahwa 'Sunan Kuning adalah Amangkurat V' ini lebih banyak didukung oleh telaah karya-karya sejarah.
Sunan Kuning bukanlah orang China, bukan pula seorang pendakwah agama. Dia adalah orang Jawa ningrat. Nama kecilnya adalah Raden Mas Garendi. Hal ini dijelaskan, salah satunya, oleh Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Daradjadi Gondodiprodjo dalam bukunya, 'Geger Pacinan 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa Melawan VOC'.
Dia disebut sebagai Sunan Kuning karena banyak pasukannya adalah etnis Tionghoa yang berkulit kuning. Koalisi Jawa-China di bawah Sunan Kuning adalah penentang VOC alias Kompeni pada paruh awal abad ke-18. Adapun 'sunan' adalah gelar pemimpin Mataram, kependekan dari 'susuhunan'.
Masih soal asal-usul nama, ada teori lainnya. Istilah Sunan Kuning diberikan oleh Panglima Tionghoa pengikut RM Garendi. Panglima Tionghoa menyebut RM Garendi sebagai 'cun ling', yang berarti 'bangsawan tertinggi'. Orang Jawa kemudian mempermudah pelafalan 'cun ling' menjadi 'kuning'.
Catatan tentang akhir hidup Amangkurat V alias Sunan Kuning cukup tragis. Dia dibuang oleh Kompeni ke luar Pulau Jawa dan meninggal di negeri seberang.
"Mereka membuang Sunan Kuning ke Ceylon atau Sri Lanka. Raja yang pernah menduduki takhta Mataram di Kartasura selama enam bulan itu akhirnya wafat dan dimakamkan di pulau tersebut," tulis KRMH Daradjadi Gondodiprodjo dalam bukunya.
Lalu siapa sosok yang dimakamkan di kawasan Sunan Kuning, Semarang? Saat detikcom mengunjungi makam tersebut, kawasan yang dipercaya sebagai makam Soen An Ing berada di pemakaman umum, namun ada tempat tersendiri bagi Soen An Ing dan dua orang lainnya di sana, yaitu Sunan Kali dan Sunan Ambarawa.
Dalam bukunya, Daradjadi menyatakan sebenarnya tidak ada nisan yang menunjukkan bahwa jenazah Sunan Kuning dimakamkan di situ. Menurut Babad Pacina yang dikutip Daradjadi, anak buah Sunan Kuning yang tertangkap telah dihukum mati di Semarang. Kemungkinan besar mereka yang dikubur di makam Sunan Kuning adalah para prajurit Sunan Kuning, bukan Sunan Kuning sendiri.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini