Pemberian penghargaan dilaksanakan di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (12/10/2019). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Anugerah museum diberikan kepada pengelola museum-museum yang memenangkan sejumlah kategori. Selain itu, Kemendikbud juga memberikan penghargaan Anugerah Cagar Budaya kepada juru pelaku pelestari dan pemelihara cagar budaya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Museum dengan pengelolaan terbaik: Museum Benteng Vredeburgh, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Program publik terbaik: Museum Tubuh The Bagong Adventure, Malang
- Pemanfaatan program museum bagi edukasi terbaik: Museum Satwa Jatim Park 2, Malang
- Pemanfaatan nilai ekonomi bagi masyarakat terbaik: Museum Manusia Purba Sangiran, Sragen
- Juara Umum: 'Rahmat' International Wildlife Museum and Gallery, Medan.
Berikut ini penerima Anugerah Cagar Budaya 2019:
Juru Pelaku Pelestari Cagar Budaya
1. Supriyo - Rumah Sejarah dan Budaya Lamongan
2. I Wayan Dalem Ari Kalky - Komunitas Kader Pelaku Pelestari Budaya, Bali
Juru Pelihara
1. I Nengah Anton - Situs Putra Puseh Manikliyu, Gianyar, Bali
2. Mahmud A Rahman - Situs Benteng Pedro Y Paolo, Ternate, Maluku Utara
3. Daviq Darmawan - Situs Goa Jepang, DIY
![]() |
Usai menyerahkan penghargaan, Muhadjir juga meninjau sejumlah koleksi yang dipamerkan dalam Hari Museum Indonesia di Taman Fatahillah. Setelah itu, Muhadjir disambut seseorang yang mengenakan baju khas Asmat, Papua, di pintu keluar.
Muhadjir tampak menari sejenak bersama pria tersebut. Saat bercakap, pria itu mengaku ayahnya asli dari suku Asmat, sementara sang ibu asli dari Betawi.
"Ayah dari Asmat, Ibu dari Betawi. Berarti Indonesia, ya," kata Muhadjir sambil menepuk punggung pria tersebut.
Halaman
1
(azr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini