"Kamis (10/10) malam, bawa motor dari rumah, berempat, anaknya mungkin janjian, mau melayat orang meninggal. Pamannya Pak Taufik, (mereka) pulang ke Banyuwangi," kata tetangga AT, Ketut Juliani, saat ditemui di Jl Sedap Malam, Gang Gardenia, Denpasar, Bali, Sabtu (12/10/2019).
Hingga hari ini, Ketut mengaku kamar kos yang berada di paling barat itu kosong. Dia menyebut Jumat (11/10), polisi mendatangi kamar kos-kosan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut mengatakan Taufik sehari-hari bekerja sebagai tukang las kap lampu. Teras kos-kosan Taufik juga menjadi 'bengkel' kerjanya.
"Bapaknya bikin las, kerajinan kaya kerangka lampu ada bosnya. Orderannya lumayan. Soalnya, sudah punya langganan tetap, kadang sejak sore sampai malam motong-motong besinya," jelas Ketut.
Penangkapan terduga teroris bapak-anak, AT dan ZAI, dilakukan di kawasan Jembrana, Kamis (10/10) pukul 02.35 Wita. Kedua terduga teroris bapak-anak ini diduga berbaiat ke pimpinan ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi.
Terduga teroris AT juga diketahui satu grup WhatsApp 'Menanti Al Mahdi' dengan Abu Rara, pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Keduanya juga sudah menyiapkan panah, airsoft gun, dan sangkur untuk melakukan amaliyah di Pulau Dewata. Keduanya hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh Densus 88 Antiteror dan Counter Transnational and Organized Crime (CTOC) Polda Bali.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini