Gerindra Heran Surya Paloh Singgung Koalisi Bersyarat ke Jokowi

Gerindra Heran Surya Paloh Singgung Koalisi Bersyarat ke Jokowi

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 12 Okt 2019 13:42 WIB
Sufmi Dasco Ahmad (Mochammad Zhacky/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menuding Gerindra mengajukan syarat untuk bisa masuk ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Gerindra menegaskan tak pernah mengajukan syarat apa pun dalam pembicaraan soal kemungkinan bergabung dengan pemerintah.

"Saya nggak ngerti yang dimaksud Bang Surya Paloh tentang syarat yang diajukan Gerindra," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi, Sabtu (12/10/2019).

Dasco menegaskan tak ada syarat apa pun yang diajukan Gerindra kepada Jokowi. Jikapun pada akhirnya Gerindra berada di luar pemerintahan, sang ketum, Prabowo Subianto, sudah menegaskan tak ada masalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami tidak mengajukan syarat apa-apa, dan kami juga sudah dinyatakan oleh Pak Prabowo bahwa kami juga siap di luar," sebut Dasco.

Walaupun pada akhirnya berada di luar pemerintahan, Gerindra memastikan tetap akan membantu periode kedua pemerintahan Jokowi. Gerindra memang sudah memberikan sejumlah konsep terkait beberapa bidang kepada Jokowi. Bila pada akhirnya Jokowi hanya memakai konsep dari Prabowo itu tanpa membawa Gerindra bergabung ke kabinet, Dasco menyatakan pihaknya pun legawa.

"Jika diminta membantu, kami pasti akan membantu, tentunya dengan konsep-konsep yang sudah kami berikan," tegas Wakil Ketua DPR itu.

"Jikalau konsep-konsepnya saja yang hanya mau dipakai, kami juga tetap nggak ada masalah, dan kami tetap siap memperkuat pemerintah di luar dengan legislasi, pengawasan, dan penganggaran yang kuat," sambung Dasco.

Sekali lagi Gerindra memastikan tidak memberikan syarat apa pun untuk bisa bergabung dengan kabinet Jokowi.

"Saya klarifikasi, tidak ada syarat-syarat yang kami ajukan. Mungkin kalau ada satu-dua statement dari kader kami yang tidak mengerti tentang apa yang kami sampaikan ataupun kemudian beredar berita-berita dari wawancara yang sudah kami nyatakan tidak pernah menyatakan seperti itu misalnya seperti Pak Sugiono (waketum Gerindra) yang pernyataannya ternyata bukan hasil sebuah wawancara, berita itu kami luruskan," papar Dasco.

Kepastian soal Gerindra akan masuk ke kabinet Jokowi atau tidak akan diambil dalam rakernas partai berlambang burung garuda itu. Rakernas Gerindra akan digelar pekan depan.

"Keputusan akan masuk atau tidak kan masih 16 atau 17 Oktober," tegas Dasco.


Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh menyinggung soal adanya syarat yang diberikan dari Gerindra untuk bergabung ke kabinet Jokowi. Namun ia tak memerinci maksud dari syarat itu.

"Katanya mau dukung tanpa syarat, belum berapa lama sudah berubah pakai syarat," kata Surya Paloh di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

Gerindra memang pernah dikabarkan meminta tiga kursi pos menteri kepada Jokowi. Namun kabar tersebut sudah dibantah.

Meski begitu, Gerindra memang mengajukan konsep ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan keamanan kepada Jokowi. Jika konsep-konsep Gerindra diterima Jokowi, barulah ada pembicaraan soal kemungkinan kader partai yang dipimpin Prabowo itu akan menempati pos-pos terkait.

"Ya kalau kita bicara konsep ketahanan pangan, misalnya kan itu mencakup kementerian (pertanian) dan bidang, kita coba lihat apakah konsepnya diterima semua atau cuma sebagian sehingga kita bisa timbang, apakah konsep itu bisa jalan atau nggak. Karena kalau memberikan konsep lalu kemudian cuma pelaksanaannya tidak terealisasi dengan baik, ya tentunya apa yang kami jabarkan di konsep atau kami janjikan pada waktu kampanye kepada masyarakat tentunya tidak terealisasi sehingga kalau sudah dibilang kita bicara orang itu nggak betul sama sekali," papar Dasco, sebelumnya.
Halaman 3 dari 2
(elz/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads