"Tadinya saya pengin visum. Cuma saya kira visum cuma di-scan, ya. Ternyata harus dibongkar," ujar Fitri kepada wartawan di TPU belakang Seskoal, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Padahal Fitri menduga ada kejanggalan dalam tewasnya Akbar. Hal itu, kata Fitri, bisa terlihat dari banyaknya luka di kepala adik bungsunya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Fitri melihat kejanggalan saat Akbar mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurutnya, Akbar yang tak memiliki riwayat penyakit apa pun semasa hidup harus menjalani cuci darah.
"Akbar itu nggak punya penyakit apa-apa tapi tiba-tiba cuci darah. Ada infeksi saluran kandung kemih," katanya.
Fitri juga sempat mengalami kesulitan mencari keberadaan adiknya itu, sejak 25 September 2019, hingga akhirnya ia mengetahui keberadaan Akbar dari pesan berantai di media sosial.
"Tanggal 26 kejadiannya, tapi baru tanggal 27 kita baru tahu. Itu ada di Rumah Sakit Pelni," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini