Dariyanto mengaku mendapatkan total 5 kali tusukan saat terjadi penusukan ke Menko Polhukam Wiranto. Masing-masing di lengan kanan, dada, bahu, dan bagian punggung.
Waktu itu, ia menunggu di lapangan karena mendengar rombongan Wiranto sudah sampai ke Cimaning. Jarak lokasi tersebut ke helipad sekitar 15 menit. Ia pun melakukan pengamanan dan penyambutan rombongan. Setelah datang, ia pun sempat bersalaman dengan Wiranto
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersalaman setelah selesai saya selaku polisi saya membalikkan arah. Karena di situ ada ajudan pakaian putih, setelah itu ada serobotan, kami sempat kena gesekan, saya nggak tahu Pak Wiranto jatuh, tapi si penyerobot itu jatuh karena desakan," kata Dariyanto kepada wartawan di RS Sari Asih, Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).
Sontak, katanya, semua orang yang ada di situ membantu, termasuk masyarakat. Wiranto kemudian dibawa ke mobil.
Setelah penyerangan pertama, ia sempat melirik ke kanan dan ke kiri. Ketika membalikkan punggung, ia tiba-tiba ditusuk dari belakang. Penusuk inilah katanya istri Abu Rara yang menggunakan jilbab.
"Akhirnya menyerang saya yang berpakaian jilbab, saya nggak tahu karena pisaunya tertutup kain, dia menghantam saya, tiba-tiba baju robek," ujarnya.
Menurutnya, yang melakukan penyerangan adalah Abu Rara kepada Wiranto. Kemudian dari arah belakang, perempuan yang juga istri Abu Rara melakukan serangan kepada dirinya.
Halaman 2 dari 2











































