Keluarga Korban Demo Ricuh: Akbar Tak Mungkin Jatuh dari Pagar

Keluarga Korban Demo Ricuh: Akbar Tak Mungkin Jatuh dari Pagar

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 11 Okt 2019 14:12 WIB
Dokumentasi kondisi Akbar Alamsyah ketika masih koma di rumah sakit. (Foto: dok istimewa)
Jakarta - Keluarga dari Akbar Alamsyah, korban demo ricuh di DPR beberapa waktu lalu, belum menentukan sikap atas peristiwa yang menimpa Akbar. Namun mereka terbuka apabila ke depan ada bantuan hukum untuk mengungkap ada apa di balik kejadian yang menimpa Akbar tersebut.

"Untuk saat ini belum dulu ya, tapi nggak tahu ke depan gimana," kata Fitri Rahmayanti, kakak Akbar, Jumat (11/10/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitri bersama keluarga lainnya baru saja menghadiri proses pemakaman Akbar di TPU belakang Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan. Akbar meninggal dunia di rumah sakit setelah beberapa hari terbaring koma.

Namun keluarga Akbar merasa ada kejanggalan dalam peristiwa yang menimpa Akbar. Fitri pun menyampaikan keluarga Akbar terbuka apabila ada yang ingin membantu membawa persoalan ini ke jalur hukum.

"Pengin banget (bila ada yang menawarkan bantuan hukum). Kita cuma pengin tahu orangnya siapa, kita cuma pengin tahu dia ngapain adik saya," kata Fitri.



Sebab, sedari awal, pihak keluarga menduga Akbar sudah dianiaya lebih dulu. Fitri turut mengatakan Akbar tidak mungkin jatuh dari pagar, seperti yang disampaikan polisi sebelumnya.

"Mau tahu aja orangnya siapa. Terus mereka tuh kayak gimana sih, gituin adik saya. Nggak mungkin dia jatuh dari pagar. Nggak mungkin. Dia nggak sampai ke gedung DPR kok," kata Fitri.

Saat kerusuhan di DPR pada Rabu, 25 September lalu, keluarga Akbar mencari keberadaannya hingga akhirnya menemukannya di RS Polri. Keluarga menyebut kepala Akbar bengkak dan wajahnya tak bisa dikenali. Akbar lalu dirujuk ke RSPAD dan dirawat dalam keadaan koma sejak saat itu. Tempurung kepala Akbar disebut hancur dan ginjalnya bermasalah. Hingga akhirnya Akbar dikabarkan meninggal dunia.




Pihak keluarga menduga Akbar mengalami penganiayaan sebelumnya. Namun Polri mengatakan Akbar jatuh dari pagar, bukan mengalami penganiayaan.

"Kalau Akbar, untuk yang Akbar ya, dia itu jatuh dari pagar Pulau Dua, kepala duluan yang kena," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Senin (7/10).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads