Jejak Tersangka Penusuk Wiranto, dari Medan hingga ke Menes

Jejak Tersangka Penusuk Wiranto, dari Medan hingga ke Menes

Deden Gunawan, Ibad Durohman - detikNews
Jumat, 11 Okt 2019 11:49 WIB
Abu Rara saat ditangkap polisi usai menusuk Wiranto. (Dok. Polsek Pandeglang)
Jakarta - Yusep Sugiharto langsung mengepalkan tangan saat melihat Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, pria penusuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, di markas Polsek Menes, Pandeglang, Banten. "Kamu kenal tidak sama saya?" ujar Yusep setengah berteriak kepada Abu Rara.

Abu Rara hanya menjawab singkat, "Nggak." Mendapat jawaban itu, emosi Yusep sontak meluap. Dia merangsek maju ingin memukul Abu Rara. Namun beberapa polisi yang menjaga ketat Abu Rara langsung menghadang. "Akhirnya saya bilang, kamu sudah mempermalukan saya," ujar Yusep menceritakan kisahnya bertemu dengan Abu Rara pada detikcom.



Terang saja kekesalan Yusep memuncak. Dia adalah pemilik kontrakan yang dihuni Abu Rara di Kampung Sawah RT 02 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes. Ulah Abu Rara yang menusuk Wiranto di Alun-alun Menes, Kamis (10/10/2019) tengah hari, itu bikin Yusep harus bolak-balik kantor polisi untuk dimintai keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemui detikcom, Kamis malam, 10 Oktober 2019, Yusep menjelaskan Abu Rara masuk ke wilayah Menes sejak Februari 2019. Abu Rara disebutnya diajak oleh seorang pria bernama Syamsuddin. Syamsuddin sebelumnya juga sudah menyewa salah satu kontrakan milik Yusep.



Ceritanya, Syamsuddin memesan satu kontrakan lagi untuk Abu Rara di pertengahan Februari 2019. "Leu bade aya nu ngontrak rencangan abdi. Tapi jalmina can dongkap. Kumaha mun kuncina heula (Ini ada yang mau ngontrak teman saya. Tapi orangnya belum datang. Bagaimana kalau saya minta kuncinya dahulu)," ujar Yusep menirukan ucapan Syamsudin, yang datang ke rumahnya sekitar pukul delapan malam.

Karena kontrakan yang lokasinya persis bersebelahan dengan kamar Syamsudin memang kebetulan sedang tak berpenghuni, Yusep pun mengiyakan. Apalagi saat itu Syamsudin, yang punya ciri rambut gondrong, langsung menyodorkan uang sewa kontrakan selama satu bulan sebesar Rp 350 ribu.

Sebelum tinggal di Menes, Pandeglang, Abu Rara tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan kartu keluarga yang tersimpan di rumah Usep, kediaman Abu Rara di Jalan Alfaka VI, No. 104. LK V, Tanjung Mulia Ilir, Kota Medan. Namun sejak 2016, dia diketahui pindah karena rumahnya terkena proyek tol.

"Pelaku sejak tahun 2016 sudah tidak tinggal di Medan lagi," ujar Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (10/10), secara terpisah. Menurut keterangan Rismawati, kakak ipar Abu Rara yang sempat diperiksa polisi, saat Abu Rara meninggalkan Medan, tidak ada barang yang dibawa.



Selepas dari Medan, berdasarkan keterangan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Abu Rara hijrah ke Kediri. Setelah itu, dia pindah lagi ke wilayah Bogor, Jawa Barat, sebelum akhirnya ke Kampung Sawah, Menes, Pandeglang, Banten.

"Pelaku berasal dari kelompok jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) wilayah Bekasi. Kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan yang lalu kan pindah dari Kediri ke Bogor, kemudian dari Bogor pindah ke Menes," ungkap Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Jejak Penusuk Wiranto, dari Medan Hingga ke MenesRumah yang dikontrak Abu Rara di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang. (Bahtiar Rivai/detikcom)


Budi juga menyebut nama Abu Syamsuddin yang disebut sebagai anggota JAD. Sosoknya ternyata merupakan orang yang membawa Abu Rara ke kontrakan milik Yusep. Selama tinggal di Menes, Abu Rara diketahui jarang bermasyarakat. Begitu pula istrinya, yang sehari-hari mengenakan cadar. Hanya anaknya yang berusia belasan tahun yang suka bermain dengan teman sebaya di sekitar kontrakan.

"Anaknya terlihat cerdas dan pandai mengaji. Dia sempat ngaji di rumah Pak Mulyono selama sebulan. Tapi entah kenapa orang tuanya kemudian melarangnya (mengaji). Sekolah pun tidak boleh sama orang tuanya," terang Yusep, sang pemilik kontrakan.



Meski sudah berbulan-bulan mengontrak di rumah petakan miliknya, Yusep mengaku belum pernah bertatap muka atau berbincang dengan Abu Rara. Sebab, untuk mengurus kontrakan, termasuk menagih uang kontrakan kepada seluruh penghuni, Yusep selalu mengutus anak buahnya yang bernama Ade. Yusep sendiri baru melihat wajah Abu Rara saat di Polsek Menes.

Sementara itu, menurut keterangan Ela Raudhotul Janah, tetangga pelaku, saat datang ke kontrakan milik Yusep, Abu Rara hanya datang bersama anaknya. Beberapa bulan berselang, dia baru membawa istrinya, Fitri Andriayana, yang ikut dalam aksi penusukan di alun-alun Menes.



Kabar yang didapat warga, Fitri merupakan istri kedua Abu Rara. Keduanya menikah di Bekasi dan kemudian tinggal bersama di Menes. Sebelum menikahi Fitri, Abu Rara sempat menikah dengan Qadriya Rayyan Nisa dan memiliki dua anak. Namun akhirnya keduanya bercerai.

"Pelaku setelah cerai membawa anaknya yang paling tua. Sedangkan istri pertamanya membawa anak yang kecil," ujar Ela.

Jejak Penusuk Wiranto, dari Medan Hingga ke MenesRumah kakak ipar Abu Rara di Medan. (Budi/detikcom)


Sejak tinggal di Kampung Sawah, pasangan suami-istri tersebut sering mendekam di dalam kamar. Mereka hanya berinteraksi dengan warga ketika ada warga yang membeli pulsa. Kebetulan pasangan ini menjual pulsa seluler di kontrakannya.

Istri Abu Rara juga diketahui lebih sering membeli makanan di warung dibanding memasak. "Si istrinya itu nggak pernah masak, jadi dia selalu beli (masakan) matang. Nah keluar untuk keperluan itu saja," kata Ela.



Namun ada yang berbeda dari sikap pasangan suami-istri tersebut di hari kedatangan Wiranto ke alun-alun Menes. Abu Rara dan Fitri, yang biasanya acuh terhadap kondisi sekitar, terlihat antusias melihat kedatangan Wiranto.

"Saya heran juga si Abi (Abu Rara) sama istrinya kok tertarik lihat Pak Wiranto. Mereka jalan ke alun-alun bareng sama warga di sini. Eh nggak tahunya dia melakukan itu (menusuk Wiranto)," timpal Yudi, warga Kampung Sawah lainnya.

Warga Kampung Sawah, Menes, mengetahui kabar kedatangan Wiranto ke daerah mereka, Rabu, 9 Oktober 2019, saat ada helikopter mendarat di lapangan alun-alun Menes. Dari situ warga tahu pada Kamis, 10 Oktober 2019, Wiranto akan datang ke Menes untuk menghadiri peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari alun-alun Menes.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads