Pantauan detikcom, kabut asap terlihat menyelimuti Kota Palembang di malam-pagi hari. Kabut asap mulai berdampak pada jarak pandang terbatas dan udara yang bau menyengat.
"Pagi ini tebal sekali kabut asapnya, itu seberang Sungai Musi saja nggak bisa. Bau juga," terang seorang warga, Rendi saat ditemui di tepi sungai Musi, Jumat (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kabut asap, aktivitas di perairan Sungai Musi harus berhati-hati. Terlihat perahu ketek melintas secara perlahan menembus pekatnya kabut asap ketika mengantar anak sekolah.
Selain itu, terlihat beberapa pelajar ada yang menggunakan masker menuju ke sekolah. Begitupun nelayan di perairan Sungai Musi.
"Pelajar banyak pakai masker, padahal biasanya asap tidak gelap seperti pagi ini. Kemarin sempat berkurang karena hujan, tapi hanya beberapa hari," tegas Rendi yang berprofesi sebagai sekuriti.
Sementara itu, berdasarkan catatan di BPBD Sumatera Selatan ada 404 titik api (hotspot) pada 10 Oktober kemarin. Hal ini menjadi penyebab pekatnya kabut asap di Kota Pempek.
"Sebaran hotspot kemarin ada 414 titik. Dari jumlah itu, 263 titik ada di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI)," terang Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori.
Selain OKI, sebaran titik api juga ada di Musi Banyuasin 55 titik, Banyuasin 46 titik, Muaraenim 8 titik dan sisanya ada tersebar di sejumlah kabupaten. Titik api diketahui kembali meningkat setelah sempat diguyur hujan beberapa hari terakhir.
"Kalau lihat data, memang asap masuk Palembang karena terbawa angin dari OKI, Banyuasin dan Ogan Iir. Jadi salah arah mata angin ini juga berpengaruh," katanya.
Halaman 2 dari 2