"Saya lihat kita sering melupakan pengamanan karena sudah lama, sudah aman, ya, aman terus. Tapi justru orang-orang kayak gitu, teroris segala macam lah, dia melihat kapan titik lemahnya," kata Ryamizard di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/10/2019).
Dia mengatakan hal tersebut membuat teroris dan pihak lain yang hendak berbuat jahat selalu melihat kapan ada kesempatan. Meski demikian, Ryamizard memastikan pengamanan untuk Presiden selalu siaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard mengaku sering mengingatkan ajudannya. Dia mengatakan setiap pihak harus siaga untuk menjaga keamanan diri dari serangan pihak tidak bertanggung jawab.
"Saya sering ajarin ajudan saya, karena saya kan 14 tahun di daerah operasi, ngerti. Mengingatkan, harus waspada terus, terutama presiden, semuanya lah. Termasuk kalian juga (wartawan). Kita saling ngasih tahu, mengamankan. Karena kita kan bukan kelompok sana kan. Kita melawan kelompok sana, tapi caranya masing-masing," tuturnya.
Dia mengaku prihatin Wiranto menjadi korban penusukan. Ryamizard pun menyoroti para pengawal di sekitar Wiranto saat kejadian itu.
"Karena waktu saya lihat di mobil ada pengawal menghadap ke sana, dia lupa ada barang. Harusnya di belakang, kiri, kanan mestinya. Depan kosong bahkan. Jadi itu pelajaran penting bagi para pengawal dan siapa saja," tuturnya.
Akibat penusukan tersebut, Wiranto mengalami luka di perut. Dia saat ini sedang menjalani perawatan di RSPAD.
Selain Wiranto, ada tiga orang lain yang terluka. Polisi telah menangkap dua orang terkait penusukan ini, yaitu FA dan SA alias Abu Rara.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini