Cara Mengendalikan Emosi saat Debat, Ini Doa dan Amalannya

Cara Mengendalikan Emosi saat Debat, Ini Doa dan Amalannya

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 17:50 WIB
Cara menahan emosi. Foto: iStock
Jakarta - Ada cara mengendalikan emosi yang bisa diterapkan saat berdiskusi dengan teman agar tak gampang marah. Sebab sangat berat menahan marah. Sampai sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyebut bahwa orang hebat bukanlah yang banyak memenangkan pertempuran, melainkan orang yang bisa mengendalikan amarah.


ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب

"Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah." (HR Bukhari dan Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lalu, apa cara mengendalikan emosi juga doa dan amalannya?

Pada suatu hari Sulaiman bin Surd radhiyallahu 'anhu duduk bersama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu ada dua orang yang saling bersitegang. Dua orang itu sama sama tak tahu cara mengendalikan emosi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda:

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta'awudz: A'-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)


Saat marah lafalkan:


أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ


A'-uudzu billahi minas syaithanir rajiim


Yang Artinya: Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.


Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seseorang marah, kemudian membaca: A-'udzu billah (saya berlindung kepada Allah) maka marahnya akan reda." (Hadis shahih - silsilah As-Shahihah, no. 1376)

Namun terkadang, orang yang sedang dilanda amarah jangankan berdoa, dia tak tahu cara mengendalikan emosi (www.detik.com/tag/cara-mengendalikan-emosi). Terkait hal ini ada beberapa bisa dilakukan sesuai tuntunan Islam.


1. Menjaga Lisan

Cara mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan menjaga lisan. Ini sesuai dengan hadits Ahmad yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:


إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

"Jika kalian marah, diamlah." (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).


Rasulullah juga bersabda:


إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ والمغْرِبِ


"Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Ambil Posisi Lebih Rendah

Rasulullah SAW mengingatkan cara mengendalikan emosi www.detik.com/tag/cara-mengendalikan-emosi yakni jika sedang marah jangan sambil berdiri. Ambilah posisi duduk, sebab dengan begitu amarah bisa reda. Ini seperti diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud dari Abu Dzar. Rasulullah bersabda:


إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

"

Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782)


Al-Khithabi dalam Ma'alim As-Sunan mengatakan orang yang marah dalam keadaan berdiri, dia lebih mudah untuk bergerak dan memukul. Berbeda dengan orang yang duduk, atau tidur.


3. Tahan Amarah

Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang menahan amarahhnya. Sebab itu adalah bagian dari orang yang bertaqwa. Sebagaimana Firman Allah dalam Alquran Surat Ali Imron ayat 134 berikut ini:


{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}



"Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS Ali 'Imran:134).


Dalam sebuah hadits yang diriwayatan Abu Daud, Turmudzi dan dihasankan Al-Albani, diriwayatkan dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah bersabda, :


مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ


"Barang siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka Allah akan panggil dia di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki,"


Kiranya cara mengendalikan emosi ini perlu diterapkan agar tak gampang marah saat debat.




Halaman 2 dari 2
(lus/nwy)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads