Polri Beberkan Detik-detik Penusukan Wiranto di Pandeglang

Polri Beberkan Detik-detik Penusukan Wiranto di Pandeglang

Farih Maulana - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 14:13 WIB
Foto: Dok. Polres Pandeglang
Jakarta - Polri membeberkan detik-detik peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Banten. Menurut Polri, penyerangan itu terjadi sesaat setelah Wiranto keluar dari mobil.

"Biasa kan ada pejabat minta salaman, sebagai pejabat beliau kan menyalami juga. Tapi bagian pengamanan internal juga melakukan pengamanan. Tapi dalam waktu yang relatif sangat singkat seorang yang diduga pelaku itu langsung menusukkan benda tajam kepada beliau dan saat itu ada kapolsek juga mengalami luka," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/10/2019).


Dedi menyebut lokasi penusukan Wiranto terjadi di Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Pandeglang. Peristiwa itu terjadi ketika Wiranto hendak meninggalkan lokasi dengan helikopter di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi sangat cepat. Pelaku disebutnya kembali hendak melakukan penyerangan kedua setelah serangan pertama berhasil mengenai Wiranto.

Namun serangan kedua ini tak mengenai Wiranto, melainkan mengenai Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, yang ada di lokasi. Akibatnya, Dariyanto mengalami luka.

"Begitu srek langsung mau nyerang lagi, pada saat mau nyerang itu kena Kapolsek, pada saat mau diamankan setelah serang Pak Wiranto mau diamankan, serang Kapolsek itu. Kapolsek kebetulan dekat pelaku dan Pak Wiranto," ujarnya.



Dedi mengatakan pihaknya masih mendalami senjata tajam yang digunakan, apakah pisau atau gunting. Saat ini ada dua orang yang sudah diamankan polisi akibat kejadian itu.

"Kedua pelaku mendekat dengan senjata tajam masih kita dalami apa bentuk pisau atau gunting, tapi yang jelas sudah dipersiapkan pelaku," tuturnya.

Dedi menyebut saat ini kedua pelaku, yakni SA dan FA, sedang diperiksa oleh polisi. Diduga pelaku penusukan terpapar paham radikal ISIS.

"Informasi yang saya dapat dari Kabid Humas pelaku diduga terpapar paham radikal ISIS. Masih kita dalami. Densus 88 juga masih mintain keterangan para tersangka. Tersangka juga kan kondisinya boleh dikatakan tidak alami luka sedikit pun," ujar Dedi.

Polisi, kata Dedi, juga sedang mendalami apakah SA punya jaringan JAD. "Kita dalami SA memiliki jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," pungkasnya. (haf/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads