"Bagaimana cagar budaya terjaga dan kemudian permukiman itu bisa tumbuh baik tidak kumuh lagi," ujar Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan saat dihubungi, Kamis (10/10/2019).
Bambang menyebut pihaknya telah melakukan diskusi terkait pembangunan Kampung Akuarium. Menurutnya, perlu ada jalan tengah agar cagar budaya di kawasan tersebut tetap terjaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menilai perlu juga diadakannya ruang terbuka hijau. Hal ini agar terjadi keseimbangan dan dapat digunakan untuk area anak-anak.
"Mungkin bisa dijadikan ruang terbuka. Kan toh bagaimana juga perkampungan butuh ruang terbuka kan. Jadi kita harus cari keseimbangan," tuturnya
Menurutnya, salah satu masalah dalam pembangunan ini banyaknya jumlah unit yang akan dibangun. Bila tidak sesuai kapasitas menurutnya, hal ini dapat membuat kampung akuarium kembali kumuh.
"Masalahnya nih jumlah unit yang mau dibangun agak terlalu besar, karena bertambah ya seingat saya. Karena ditambahkan dari kanal yang terbongkar itu kan, jadi ini memang lagi dihitung-hitung kapasitasnya," kata Bambang
"Kan bagaimanapun juga tanah itu tidak terlalu besar, ada kapasitas tampungnya. Kalau terlalu besar nanti jadi kumuh lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, Anies berjanji tidak akan merusak cagar budaya meski ada pembangunan permukiman Kampunh Akuarium. Anies bahkan akan menjadikan Kampung Akuarium sebagai kawasan cagar budaya.
"Semua ketentuan mengenai cagar budaya, kami akan ikuti. Jadi, dalam perencanaannya pun, kami mendengarkan warga, mendengarkan pakar cagar budaya sehingga nanti tempat ini benar-benar menjadi semacam kawasan wisata budaya sejarah," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (9/10).
Anies akan membangun kawasan wisata dari Masjid Luar Batang sampai Kota Tua. Kampung Akuarium masuk kawasan tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini