Cerita itu bermula saat program Mata Najwa memasuki break. Menurut Feri, Arteria langsung mencecarnya dengan pertanyaan terkait uang dan KPK. Feri dibela Najwa.
"Setelah break itu dia langsung, Pak Arterianya langsung mencecar bahwa saya itu dibayar KPK untuk kemudian kurang lebih membela KPK. Saya bilang ya apa maksudnya dengan tuduhan itu. Lalu direspons oleh Mbak Nana (Najwa Shihab, red) tidak semua orang dibayar," kata Feri Amsari kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bercanda kemudian dengan dia, dengan Pak Arteria, kalau saya dibayar saya juga pernah dibayar DPR ketika jadi ahli dalam diskusi di DPR, kata saya kan. Lalu ditambahin lagi sama Mbak Nana, memang DPR suka bayar-bayar orang, begitu kan. Itu yang kemudian direspons penonton dengan tepukan," tutur Feri.
Feri mengaku heran dengan pertanyaan Arteria terkait bayaran untuk membela KPK. Menurutnya, lembaga antirasuah itu tak mungkin mengupahi seseorang untuk menjadi tameng mereka karena mempunyai anggaran yang terbilang minim.
"Harus diingat anggaran KPK itu salah satu anggaran yang minim. Dia tidak akan mungkin membayar orang dalam hal membela KPK. Jadi memang agak aneh saja pernyataan itu ya," sebut Feri.
Meski demikian, Feri Amsari mengaku tidak sakit hati dituduh Arteria demikian rupa. Lagi pula, dia menganggap pertanyaan Arteria tidak terlalu penting karena fokusnya hanyalah bagaimana cara agar Perppu KPK bisa diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya apa yang mau diambil hati kan, kalau soal uang itu silakan cek rekening saya, dia bisa laporkan ke PPATK saya punya dana dari siapa saja, berapa jumlahnya. Jadi saya mau menganggap itu diseriusin malah jadi rugi, fokus yang saya perjuangkan jadi hilang. Tapi kalau dia anggap itu serius atau publik perlu mencari tahu itu kan gampang. Sekarang sudah ada LHK ASN, saya ASN. Kalau ada transaksi yang aneh ada PPATK," beber Feri.
"Saya merasa tidak perlu merespons hal nihil ya untuk kemudian mengkerdilkan yang besar. Saya dan teman-teman mau fokus saja bahwa perjuangan ini belum selesai, perppu KPK harus dikeluarkan presiden. Silakan yang anti boleh menuduh macam-macam karena semua bisa dibuktikan," imbuh dia.
Penampilan Arteria Dahlan di Mata Najwa jadi sorotan setelah dia menunjuk-nunjuk, memotong omongan, dan menyebut Emil Salim sesat ketika adu argumen soal Perppu KPK. Dalam pembelaannya, Arteria mengatakan Emil Salim berbicara terlalu jauh padahal bukan ahli hukum. Dia mengatakan Emil Salim juga terkesan menghina institusi DPR.
"Saya ingin katakan prof itu kan ekonom, bukan ahli hukum, kemudian profnya nyebutnya macem-macem, bahkan sampai menghujat institusi DPR yang saya katakan nggak pantas. Kemudian bilang 'ini DPR di DPR pakai uang banyak', 'kalian keluar uang berapa', 'uangnya dari mana'," sebut Arteria saat dihubungi.
Simak Video "Sikap Arteria Dahlan pada Emil Salim Bikin Gerah Warganet"
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini