UGM Batalkan Kuliah Umum UAS, Dahnil: Pimpinan UGM Bak Rezim Politik

UGM Batalkan Kuliah Umum UAS, Dahnil: Pimpinan UGM Bak Rezim Politik

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 06:19 WIB
Foto: Dahnil Anzar Simanjuntak (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta - Peneliti Senior Institute Kajian Strategis UKRI Dahnil Anzar Simanjuntak menyesalkan sikap Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membatalkan kuliah umum yang rencananya diisi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid Kampus UGM. Menurut Dahnil, sikap tersebut menunjukkan bahwa UGM telah kehilangan identitasnya.

"Saya sesalkan sikap UGM tersebut. Kampus telah kehilangan identitasnya sebagai 'University' di mana, Kampus adalah rumahnya diversity (perbedaan, keberagaman) pandangan lahir. Tempat di mana pikiran diadu," ujar Dahnil kepada wartawan, Kamis (9/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Ketum Pemuda Muhammadiyah itu menyebut pimpinan UGM telah berubah menjadi rezim politik. Dahnil menyesalkan jika seluruh civitas akademika di UGM hanya berdiam diri dengan sikap semena-mena tersebut.

"Pimpinan UGM telah berubah bak rezim politik yang anti perbedaan. Saya sesalkan bila civitas akademika, para fakulti berdiam diri terhadap laku pimpinan UGM yang anti Diversity, berlaku bak rezim politik terkait pelarangan terhadap Ustadz Abdul Somad. Saya berasumsi seluruh civitas akademika dan fakulti di UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual," katanya.

"University adalah rumah di mana persemaian perbagai pemikiran lahir, dan beradu satu dengan lainnya. Bila tak bersepakat dengan satu pemikiran maka adu dengan pemikiran lain. Bukan, justru bertindak represif melarang Intelektual (Ustaz) seperti Abdul Somad menyampaikan gagasannya di UGM," sambung Dahnil.



Sebagai akademisi, Dahnil pun mengaku malu dengan sikap UGM tersebut. Sebab, menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual.

"Terus terang sebagai salah satu orang yang hidup di kampus, tumbuh berkembang sebagai dosen dan peneliti, saya malu melihat laku anti pemikiran yang ditunjukkan oleh Pimpinan UGM terkait pelarangan terhadap Ustadz Abdul Somad, dan tentu juga sesalkan bila insan cendikia disana diam tahadap laku tersebut," katanya.



Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) membatalkan kuliah umum Ustaz Abdul Somad, yang sedianya digelar di ruang utama Masjid Kampus UGM pada Sabtu (12/10) besok. Alasan yang disampaikan UGM adalah ketidakselarasan antara acara dan pembicaranya.

"Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan nonakademik dengan jati diri UGM," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Aryani melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (9/10/2019).

"(Yang tidak selaras) keterkaitan antara acara dan pembicaranya," sambung pengajar Fakultas Filsafat UGM ini.
Halaman 2 dari 2
(mae/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads