"Badan Pengkajian akan mengelaborasi lebih jauh rekomendasi MPR RI 2014-2019 tersebut secara komprehensif dan transparan sehingga bisa menyamakan persepsi di antara fraksi dan kelompok DPD. Selain itu, partisipasi publik akan dibuka seluasnya dengan mengundang berbagai elemen masyarakat, dari mulai pakar, akademisi, organisasi kemasyarakatan, maupun para tokoh bangsa," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (9/10/2019).
Dalam rapat pimpinan tersebut, MPR menyepakati bahwa pelantikan presiden-wakil presiden terpilih tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat karena merupakan hajatan besar rakyat Indonesia. Pelantikan akan digelar Minggu, 20 Oktober 2019, sekitar pukul 14.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga akan silaturahmi sekaligus mengantarkan undangan pelantikan presiden-wakil presiden kepada Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan kandidat calon presiden-wakil Presiden Pemilu 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan silaturahmi, kita harap bisa mendatangkan kesejukan bagi bangsa Indonesia," sebut Bamsoet.
Rapat pimpinan MPR juga memutuskan pembagian tugas pimpinan. Keputusan itu diambil melalui proses musyawarah untuk mufakat.
Mantan Ketua DPR itu menyebut rapat pimpinan MPR juga menyelesaikan komposisi kepemimpinan di Alat Kelengkapan MPR yakni Badan Sosialisasi diketuai F-Gerindra dengan Wakil Ketua dari F-Nasdem, F-PAN, F-PKS dan Kelompok DPD. Di Badan Pengkajian, Ketua dipegang F-PDI Perjuangan dengan Wakil Ketua dari F-Golkar, F-Demokrat, F-PPP, dan Kelompok DPD.
"Sedangkan di Bidang Penganggaran, Ketua dipegang F-Golkar dengan Wakil Ketua dari F-PDI Perjuangan, F-Gerindra, F-PKB, dan Kelompok DPD," pungkas Bamsoet. (gbr/knv)











































