Berdasarkan hasil penelitian, Kepala Arkeologi Sumsel Budi Wiyana menjelaskan lokasi tersebut merupakan permukiman lama sejak awal Masehi. Di sana ditemukan berbagai peninggalan lama.
![]() |
"Kebetulan waktu tim kami mengunjungi ditemukan ada penemuan peninggalan-peninggalan lama di lokasi," tutur Budi ketika ditemui wartawan di kantor Pemkab OKI, Rabu (9/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kita temukan ada manik-manik bahan dari emas," kata Budi.
Meski demikian, Budi punya penjelasan terkait isu bahwa benda-benda tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Dia menyatakan benda-benda itu ada kemungkinan sudah ada dari masa Sriwijaya.
"Saya tidak setuju dikatakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, tapi kalau dikatakan masa Sriwijaya iya. Ini saya setuju dan masih akan kita teliti untuk memastikan itu," papar Budi.
Menanggapi ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Sumatera Selatan (Sumsel), akan menjadikan kawasan itu sebagai cagar budaya. Hal itu diperlukan supaya tak ada perburuan harta karun di lokasi tersebut.
"Kita pertimbangkan, nanti kita lihat ini sejauh mana temuan-temuan di lokasi. Penemuan udah sejak 2015, 2017, dan ada emas, giwang, perahu kecil, hingga alat rumah tangga," terang Kadibudpar OKI, Ifna Nurlela.
![]() |
Sebelumnya, polisi menegaskan kabar penemuan harta karun Sriwajaya itu hoax. Kapolres OKI AKBP Donni Eka memastikan tak ada yang dapat harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Mereka hanya dapat serbuk-serbuk dengan cara mendulang.
"Kalau ada yang bilang dapat harta karun Kerajaan Sriwijaya seperti yang ramai, itu saya katakan itu hoax. Kami sudah temui juga pembeli-pembeli emas di sana, tapi tidak tahu apakah emas dari mana," kata Donni, Selasa (8/10).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini