Hampir tiga tahun berlalu, warga korban penggusuran yang sebelumnya dipindahkan ke Rumah Susun Marunda, Cilincing, dan Rawa Bebek, kini justru menempati selter yang dibangun oleh Anies sambil menunggu pembangunan kembali Kampung Akuarium tahun depan.
Dari pantauan detikcom, Selasa (9/10/2019), selter yang terdiri atas 3 blok, yakni A, B, dan C, sudah terisi penuh oleh warga setempat. Berukuran 3,5 x 6 meter persegi, selter-selter tersebut dibangun dengan menggunakan baja ringan dan dibatasi oleh tembok tripleks yang tidak terlalu tebal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau (kendala) panas, nggak juga ya karena kondisinya sudah begini. Mungkin dari dulu sudah panas juga, jadi lebih ke pribadi aja. Kalau ini kan (selter) terbuka, nggak ada plafon, jadi nanti pembedanya dari rumah asli lebih rapi, lebih privatlah gitu. (Selter) batasnya hanya tripleks-tripleks, aktivitas kita terdengar oleh sebelah," ujarnya saat ditemui di Kampung Akuarium RT 12 RW 02.
Lebih lanjut, permasalahan mengenai toilet bersama yang berada di luar selter juga menjadi keluhan beberapa warga.
"Tapi kalau kamar mandi kan kita komunal nih, agak kurang juga sih. Kamar mandi tiap blok ada, (blok) A,B,C ada. Jadi setiap blok itu ada 16 unit kamar mandi, jadi untuk 1 kamar mandi itu untuk 2 selter. Jadi 2 KK satu kamar mandi, terganggunya karena komunalnya mungkin," kata dia.
Tidak hanya itu, pekerjaan utama warga sebagai nelayan rupanya juga ikut terganggu pascadigusur. Kini, mereka mengeluh kesulitan untuk mencapai dermaga.
"Kalau nelayan sulitnya di dermaganya, ini kan (ada) tembok nih. Tadinya kan dermaganya depan rumah sekarang mesti manjat tangga tembok, ribet sih. Terus ekonomi yang hilang ada yang disebut sampan, karena adanya DAM atau penutupan arus ya di sini," tutur Topas.
Simak juga video "Warga Kampung Akuarium Cabut Gugatan" :
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini