Pelantikan Jokowi Digeser ke Sore, KPU: Yang Penting Tanggal 20 Oktober

Pelantikan Jokowi Digeser ke Sore, KPU: Yang Penting Tanggal 20 Oktober

Dwi Andayani - detikNews
Rabu, 09 Okt 2019 09:26 WIB
Jokowi dan Ma'ruf Amin (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Jam pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, diundur menjadi sore hari. Menanggapi hal tersebut, KPU mengatakan pengunduran jam pelantikan tidak dipermasalahkan asalkan tetap pada 20 Oktober 2019.

"Terkait masalah jam pelantikan diundur, bahkan bila ingin digelar malam hari pun tidak apa-apa, yang penting pada tanggal 20 Oktober," ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada detikcom, Rabu (9/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viryan mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, presiden dan wakil presiden dilantik oleh MPR. Jadi, menurutnya, hal ini kembali pada kesiapan MPR dalam menggelar pelantikan.

"Sesuai UU 7 Tahun 2017 Pasal 427 dan 428, Presiden dan Wakil Presiden dilantik oleh MPR dalam sidang paripurna MPR. Sehingga bergantung pada kesiapan MPR," tuturnya.

komisioner KPU Viryan Aziz / Komisioner KPU Viryan Aziz (Dwi Andayani/detikcom)


Sebelumnya, mundurnya jam pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin ini disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Pelantikan yang awalnya dijadwalkan pada pagi hari diundur menjadi sore hari.

"Saya pastikan tanggal 20 Oktober. Kenapa diundur dari jam 10.00 WIB menjadi jam 16.00 WIB, karena kita ingin agar saudara-saudara kita memberi kesempatan bisa beribadah paginya," kata Bamsoet di rumah dinasnya, Jl Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).



Alasan lain, MPR tidak mau mengganggu masyarakat yang berolahraga dalam car free day. Sebab, nantinya akan ada penutupan jalan protokol untuk dilewati tamu-tamu negara.




Tonton video Hendropriyono Minta Pengganggu Pelantikan Jokowi Ditangkap:

[Gambas:Video 20detik]



(dwia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads