Jakarta - PA 212 menyebut
Ninoy Karundeng mungkin sedang mengarang cerita dan berhalusinasi karena mengaku mengenali muka dan ciri-ciri pelaku yang menganiayanya. Rekan Ninoy sesama relawan Joko Widodo (Jokowi), Jack Boyd Lapian, meminta PA 212 membuktikan ucapannya di persidangan.
"Mari kita buktikan di persidangan, yang halusinasi siapa? Jadi jangan kita
ujug-ujug membuat asumsi atau opini sendiri, tidak," kata Jack kepada wartawan, Rabu (9/10/2019).
Jack percaya polisi akan menangani kasus Ninoy dengan profesional. Menurutnya, semua fakta dalam kasus Ninoy akan terbuka di persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau dibilang halusinasi atau apa, saya berpikir, sekarang sederhana aja, selesaikan semuanya ini di kepolisian, lalu lanjut P21, lalu masuk ke pengadilan. Jadi kita buat terang, baik itu bukti maupun fakta-fakta di persidangan. Jadi jangan membuat opini yang menyesatkan publik," ujarnya.
Sebelumnya, relawan Ninoy mengaku mengenali muka dan ciri-ciri pelaku yang menganiayanya. PA 212 menyebut Ninoy mungkin sedang mengarang cerita.
"Saat itu keadaan jiwanya amat trauma dipukuli massa secara sehingga psikologis nggak mungkin. Kabarnya dibantu diselamatkan oleh pengurus masjid. Dalam hal ini, tanyakan saja ahlinya, yakni ahli jiwa. Jadi bisa jadi dia Ninoy membual dan 'halu' (halusinasi) atau mengarang," kata Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis kepada wartawan, Selasa (8/10).
Damai menyarankan agar penyidik melibatkan ahli medis untuk menyembuhkan trauma yang dialami Ninoy. Damai lantas mencontohkan kejanggalan pemanggilan rekannya Novel Bamukmin.
"Penyidiknya menurut saya libatkan dulu medis. Artinya, disembuhkan dulu luka-lukanya atau guncangan jiwa traumanya. Buktinya rekan saya di aliansi anak bangsa dipanggil jadi saksi hanya oleh karena dia dengar ada kata habib. Faktanya penyidik menyatakan bukan habib Novel rekan saya," ujar dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini