Didesak Loyalis Tetap Jadi Caketum Golkar, Ini Respons Bamsoet

Jakarta - Loyalis mendesak Bambang Soesatyo (Bamsoet) tetap maju sebagai caketum Golkar, meski telah dipilih sebagai Ketua MPR. Bamsoet menyatakan saat ini dia ingin fokus pada pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ini saya lagi cooling down kita fokus ke pelantikan presiden. Itu yang harus dilakukan saat ini," ujar Bamsoet di rumah dinasnya, Jl Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2019).

Bamsoet enggan berkomentar terkait apakah setelah pelantikan Jokowi-Ma'ruf dia akan tetap mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar atau tidak. Dia mengaku ingin mendinginkan situasi politik yang sebelumnya sempat memanas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas saya adalah membuat suasana yang kemarin sempat memanas tensi politiknya itu cooling down. Terutama kewajiban saya membuat Golkar solid," kata Bamsoet.

Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar yang juga tim sukses Bamsoet untuk Musyawarah Nasional, Freddy Latumahina, menilai pernyataan Bamsoet seusai pemilihan Ketua MPR sebagai langkah untuk menurunkan tensi politik yang memanas menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo.

"Kalau Golkar berada dalam konflik akan berakibat pada keguncangan nasional. Karena itu, upaya mempersatukan Golkar itu perlu," ujar Freddy kepada detikcom, Senin (8/10).

Ketika presiden sudah selesai dilantik dan mengumumkan kabinetnya, menurut Freddy, Bamsoet punya tugas tak kalah penting. Khususnya dalam perhelatan Munas Golkar yang sedianya akan digelar pada awal Desember 2019. Bamsoet, menurut Freddy, merupakan satu-satunya kader yang punya peluang besar memimpin Golkar.

"Bahwa untuk menjaga persatuan dan kesatuan beliau mendukung Pak Airlangga sebagai ketum, itu sampai masa jabatannya (Airlangga) selesai. Maksudnya itu," ujarnya.

Freddy menyebut, dengan berbagai kompromi agar situasi politik nasional tetap stabil, tim sukses Bamsoet akan kembali bergerilya menyiapkan Ketua MPR itu berkompetisi setelah pelantikan Jokowi mendatang. "Sesuai schedule itu Oktober harus dituntaskan dulu pelantikan (Jokowi) dengan damai dan nanti kemudian kita bertarung satu bulan penuh sampai Desember untuk mempersiapkan Munas," kata Freddy. "Dan Pak Bamsoet mempunyai hak untuk maju."

Halaman 1 2

Selanjutnya