Ninoy Yakin Kenali Muka Penganiayanya, PA 212: Bisa Jadi Dia Halu

Ninoy Yakin Kenali Muka Penganiayanya, PA 212: Bisa Jadi Dia Halu

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 17:59 WIB
Damai Hari Lubis (Foto: Dwi/detikcom)
Jakarta - Relawan Joko Widodo (Jokowi), Ninoy Karundeng, mengaku mengenali muka dan ciri-ciri pelaku yang menganiayanya. PA 212 menyebut Ninoy mungkin sedang mengarang cerita.

"Saat itu keadaan jiwanya amat trauma dipukuli massa secara sehingga psikologis nggak mungkin. Kabarnya dibantu diselamatkan oleh pengurus masjid. Dalam hal ini, tanyakan saja ahlinya, yakni ahli jiwa. Jadi bisa jadi dia Ninoy membual dan 'halu' (halusinasi) atau mengarang," kata Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis kepada wartawan, Selasa (8/10/2019).


Damai menyarankan agar penyidik melibatkan ahli medis untuk menyembuhkan trauma yang dialami Ninoy. Damai lantas mencontohkan kejanggalan pemanggilan rekannya Novel Bamukmin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyidiknya menurut saya libatkan dulu medis. Artinya, disembuhkan dulu luka-lukanya atau guncangan jiwa traumanya. Buktinya rekan saya di aliansi anak bangsa dipanggil jadi saksi hanya oleh karena dia dengar ada kata habib. Faktanya penyidik menyatakan bukan habib Novel rekan saya," ujar dia.




Ninoy sebelumnya menepis keraguan PA 212 atas kesaksiannya terkait peristiwa penganiayaan dan penyekapan yang dialaminya. Ninoy menegaskan keterangannya kepada polisi adalah fakta sebenarnya yang dia alami dan dia rasakan pada saat kejadian.

"Jadi ya seperti itulah yang saya alami, saya yang mengalami, ya seperti itulah yang saya alami," jelas Ninoy saat dihubungi detikcom, Selasa (8/10).

Ninoy menyebutkan dia menyampaikan peristiwa yang dialaminya ke penyidik sesuai dengan fakta sebenarnya.

Meski begitu, Ninoy memang tidak mengetahui satu per satu nama-nama para pelaku yang menganiayanya. Ninoy hanya mengenali muka dan ciri-ciri para pelaku, salah satunya seperti sosok 'habib' yang belakangan diketahui berinisial IA.

"Saya kenali muka, tapi nama saya nggak ingat. Karena disebut 'habib', karena mereka-mereka memanggil habib dan penampilannya mencolok," lanjutnya.
Halaman 2 dari 2
(knv/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads