Pemuda Muhammadiyah Harap Jokowi Tak Hanya Fokus Calon Menteri dari Parpol

Pemuda Muhammadiyah Harap Jokowi Tak Hanya Fokus Calon Menteri dari Parpol

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 16:57 WIB
Kapitra Ampera dan Sunanto (Foto: Farih Maulana/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyampaikan harapannya soal komposisi menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin nantinya. Sunanto berharap Jokowi tak hanya berfokus pada calon menteri dari kalangan partai politik.

"Kami berharap kalau Jokowi memimpin tidak hanya fokus kepada calon-calon menteri yang dari parpol. Tapi harus fokus kepada calon-calon profesional memiliki power terhadap kelompok-kelompok masyarakatnya agar visi-misinya mampu diimplementasikan," kata Sunanto dalam diskusi Forum Jurnalis Merah Putih 'Jokowi di Pusaran Kepentingan, Minta Ini Minta Itu' di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).


Dia mengatakan Jokowi didukung oleh koalisi yang cukup besar. Menurutnya, Jokowi seharusnya sudah memiliki cara tersendiri dalam membagi porsi kekuasaan kepada para pendukungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi seharusnya sudah punya cara porsi membagi porsi kekuasaan terhadap para pendukungnya, kedua tim oposisi apakah mau dijatah atau tidak. Ketiga, kekuatan masyarakat sipil saat ini jangan dianggap remeh. Kalau misal tidak ada oposisi nanti maka kemungkinan Pak Jokowi akan berhadapan dengan rakyatnya yang memiliki kekuatan kelompok yang akan melakukan demonstrasi jalanan. Itu harus dipikirkan Jokowi, karena manuver pendukung Jokowi akan memberatkan Jokowi dalam memilih," tuturnya.

Dia menilai Jokowi seharusnya percaya diri dalam menentukan para pembantunya di kabinet nanti. Sunanto berharap Jokowi bisa berdiri di atas segala golongan dan fokus menjalankan narasi kebangsaan ke depannya.

"Jokowi harus berdiri di atas segalanya, tanpa mengikuti arus dan cara pandang parpol. Kalau sudah dibagi porsinya seharusnya Jokowi memberikan ruang kepada pemiliknya untuk menjembatani kekuatan-kekuatan mana untuk sumbangsih kebangsaan," tuturnya.



Sementara itu, politikus PDIP Kapitra Ampera yang turut hadir dalam diskusi ini menilai kekuasaan yang diperoleh melalui partai politik memang tidak 'gratis'. Kapitra menyebut parpol akan merasa memiliki peran besar dalam memenangkan Jokowi sebagai Presiden di periode keduanya.

"Begitu juga posisi Jokowi sekarang, Jokowi diajukan oleh beberapa partai koalisi supaya dia menjadi calon, lalu terpilih menjadi presiden, itu harus dari parpol. Presiden Jokowi terpilih, itu kan tidak ada makan siang gratis. Sehingga parpol-parpol merasa memiliki andil besar. Bukan hanya parpol pendukung, relawan-relawan pun merasa demikian," ujar Kapitra.

Kapitra mengatakan parpol yang mendukung Jokowi pasti berharap sesuatu ketika orang yang didukungnya akhirnya terpilih. Menurutnya, pertama kali yang diincar oleh parpol pendukung adalah kursi-kursi di kabinet.


"Orang mengatakan saya pilih tampa pamrih, itu bohong. Untuk apa orang memilih Jokowi? Untuk apa parpol mendukung Jokowi? Untuk apa relawan? Pasti ada something. Pasti ada sesuatu yang diharapkan. Ada feedback karena kekuasaan ini identik dengan fasilitas, identik dengan kemewahan duniawi," katanya.

"Orang tidak lagi memperdebatkan visi dan misi setelah dilantik. Orang juga kadang lupa visi dan misi yang banyak itu kapan akan terealisasikan. Tapi yang dipikirkan mereka dapat apa?," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
(haf/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads