Keterangannya Diragukan PA 212, Ninoy Karundeng: Saya Kenali Muka

Keterangannya Diragukan PA 212, Ninoy Karundeng: Saya Kenali Muka

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 13:06 WIB
Ninoy Karundeng (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta - Pihak PA 212 meragukan kesaksian Ninoy Karundeng terkait peristiwa penganiayaan dan penyekapan yang dialaminya. Namun,Ninoy menegaskan keterangannya kepada polisi adalah fakta sebenarnya yang dia alami dan dia rasakan pada saat kejadian.

"Jadi ya seperti itulah yang saya alami, saya yang mengalami, ya seperti itulah yang saya alami," jelas Ninoy saat dihubungi detikcom, Selasa (8/10/2019).

Sebelumnya, Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis mengatakan keterangan Ninoy perlu pembuktian yang cukup mengingat kondisinya saat itu sedang syok dan trauma. Namun, ditegaskan Ninoy, meski dalam kondisi syok dan trauma, memorinya tetap berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kan dalam kondisi seperti itu, kan namanya manusia ada ingatannya, nggak mungkin kosong," ujarnya.

Ninoy menyebutkan dirinya menyampaikan peristiwa yang dialaminya ke penyidik sesuai dengan fakta sebenarnya.

"Saya hanya menceritakan kurang-lebihnya dalam peristiwa itu seperti itu ya," ucapnya.






Meski begitu, Ninoy memang tidak mengetahui satu per satu nama-nama para pelaku yang menganiayanya. Ninoy hanya mengenali muka dan ciri-ciri para pelaku, salah satunya seperti sosok 'habib' yang belakangan diketahui berinisial IA.

"Saya kenali muka, tapi nama saya nggak ingat. Karena disebut 'habib', karena mereka-mereka memanggil habib dan penampilannya mencolok," lanjutnya.

Lebih jauh, saat ditanya soal penetapan tersangka Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar dalam kasus itu, Ninoy mengaku tidak mengetahuinya.

"Saya malah tidak tahu, karena sejak saat ini tidak update berita-berita," sambungnya.


Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads