"Di dalam Masjid Al-Falah. Jadi peristiwa awalnya itu yang di luar itu diperiksa identitas saya, dan juga tas saya, terus saya dipukulin, dan dimasukkin ke dalam masjid. Jadi peristiwa ini di luar dan di dalam masjid," kata Ninoy dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Ninoy tidak ingat pasti siapa pelaku penganiayaan dan dari kelompok ormas atau bukan. Yang jelas, menurut Ninoy, jumlah pelaku pemukulan sampai puluhan orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ninoy dianiaya saat dini hari. Dia baru dilepaskan saat pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Ketika itu, Ninoy mengaku diantar menggunakan Go-Box yang dipesan oleh tim medis.
"Saya dilepaskan itu karena itu sudah siang. Pulang itu pakai Go-Box dipesankan oleh tim medis. Tim medis mengirimkan saya dengan Go-Box. Itu saja," jelasnya.
Sebelumnya, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau pengurus Masjid Al Falah Iskandar membantah informasi terjadinya penganiayaan di dalam masjid. Iskandar menegaskan DKM Masjid Al Falah menyelamatkan Ninoy, bukan menyekap seperti narasi yang beredar. Di dalam masjid, kata Iskandar, Ninoy dirawat.
"Di sini mah dikerumunin, sampe sini (depan gerbang masjid). Pokoknya masuk area masjid sudah nggak dipukuli sampai dalam, di luar saja," kata Iskandar kepada wartawan di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakpus, Minggu (6/10).
Namun memang, menurut Iskandar, dia meninggalkan masjid pukul 23.00 WIB. Kejadian setelahnya dia tak mengetahui lagi detailnya. Iskandar tak tahu sosok 'habib' yang disebut Jack Lapian meminta ambulans untuk mengangkut jenazah Ninoy. Dia juga mengaku tak tahu soal pihak yang merekam Ninoy hingga videonya akhirnya viral.
Setelahnya, Iskandar kembali lagi ke masjid pukul 04.00 WIB, untuk salat subuh. Ninoy masih ada, termasuk beberapa orang yang merawatnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini