Akbar sempat berada di area demo di Slipi yang berujung rusuh pada 25-26 September 2019 lalu bersama teman-temannya. Akbar tak kunjung pulang, Rosminah dan keluarga pontang-panting mencarinya. Akbar ternyata sempat dibawa ke RS Pelni lalu ke RS Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya Allah. 'Ini benar anak saya dok?' Langsung saya jatuh di situ, nggak kuat ngeliat anak saya, mukanya udah kagak jelas, udah kagak karu-karuan. Udah darah semua ini dari hidung, keadaannya kering," kata Rosminah saat ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).
![]() |
Rosminah akhirnya bisa memastikan bahwa anak laki-laki itu adalah Akbar berkat tanda bekas knalpot di kakinya. Saat itu, kata Rosminah, kepala Akbar bengkak.
"Kepalanya sudah bengkak, seperti tumor," ucapnya.
"Itu mungkin kena pukulan. Bibir itu sudah menutupi lubang hidung besarnya. Terus kepala keadaannya nggak diperban. Katanya itu habis dioperasi dari RS Pelni," sambung Rosminah.
Dari RS Polri, Akbar kemudian dipindah ke RSPAD Gatot Subroto 4 hari kemudian. Dia mendapatkan perawatan intensif karena tempurung kepalanya hancur. Rosminah mengatakan ada pula masalah pada ginjal anaknya. Hingga saat ini, Akbar masih terbaring koma.
Hingga kini, Rosminah tak tahu kejadian apa yang membuat anaknya hingga koma. "Masalah pelakunya siapa-siapa, saya nggak bisa apa-apa ya. Nggak ada saksi juga. Nggak ada saksi sama sekali," ucapnya.
Rosminah mengatakan kakak iparnya sempat dihubungi oleh orang mengaku polisi yang ingin memberikan uang Rp 10 juta. Kakak iparnya pun bertanya apakah Rosminah dan keluarga mau menerima uang itu.
"'Ini dari kepolisian mau kasih uang, mau terima atau enggak'," kata Rosminah menirukan kata-kata kakak iparnya.
![]() |
Rosminah menolak. "'Ya enggak lah. Nyawa anak saya ditukar sama duit Rp 10 juta' saya bilang gitu. Sedangkan, ya Allah, anak saya emangnya apa," ucapnya.
Dia sempat ditelepon juga oleh seorang mengaku polisi yang ingin menemuinya. Hingga kini, Rosminah mengaku belum ditemui polisi yang meneleponnya itu.
Selain itu, Rosminah juga kerap ditemui pria mengaku polisi yang datang ke RSPAD. Pria itu memberikan termos, selimut, hingga uang. Rosminah pun beberapa kali menanyakan maksud pemberian tersebut.
"'Maaf ya pak, sebelumnya saya bukan mencurigai dan pengen tahu, maksud bapak datang ke sini apa dan ngasih makanan?'" ujar Rosminah.
Rosminah mengatakan pria itu juga memberikan uang yang disebut sebagai uang pribadi. Pria itu juga disebut kerap mengajak anak buahnya.
"'Iya bu demi Allah, duit pribadi saya buat ibu di sini, buat makan, cari makan di sini lah, ibu kan nggak kerja' katanya. 'Ya kalau itu emang bapak ikhlas, benar-benar kasih saya dengan ridho, saya terima' saya bilag gitu," ungkap Rosminah mengulang percakapannya.
Halaman 2 dari 2