Hari Pertama Sekolah di Wamena Pasca-rusuh, Siswa Pulang Lebih Cepat

Hari Pertama Sekolah di Wamena Pasca-rusuh, Siswa Pulang Lebih Cepat

Tim detikcom - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 12:03 WIB
Pelajar di Wamena kembali bersekolah. (Antara Foto)
Wamena - Murid-murid di Wamena, Papua, kembali bersekolah hari ini pascakerusuhan di Wamena pada 23 September lalu. Namun proses belajar-mengajar belum bisa dilakukan sehingga jam sekolah dipercepat.

Sejumlah guru di Wamena masih mendata murid-muridnya pada hari pertama masuk sekolah di Wamena. Murid-murid dibebaskan bermain di halaman sekolah untuk menghilangkan trauma dan takut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini belum mulai proses belajar-mengajar, kami melakukan pendataan, dan anak-anak bermain untuk menghilangkan takut dan trauma," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wamena Yemima Kopeuw di Wamena, yang dilansir dari Antara, Senin (7/10/2019).

SMP Negeri 1 Wamena memiliki 1.097 murid dan 43 guru. Ada 190 murid dan 27 guru yang hadir di sekolah itu pada hari pertama sekolah setelah kerusuhan di Wamena. Sementara para guru melakukan pendataan, murid SMP Negeri 1 Wamena yang hadir di sekolah tampak bermain dan bercanda.



Kegiatan sekolah juga sudah dimulai di SD Tresia Unggul dan SMA Negeri 1 Wamena, yang pada hari pertama sekolah pulang lebih cepat karena tidak ada kegiatan belajar-mengajar. Meski sedikit was-was, Heni Molama, siswi SMA Negeri 1 Wamena, tetap masuk sekolah karena rindu ingin belajar dan bertemu dengan teman-temannya.

Muhammad Luthfi, siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Wamena, juga ke sekolah meski masih sedikit khawatir.

"Khawatir sih khawatir tapi kalau kita tidak sekolah tidak bisa melanjutkan pelajaran lagi," kata Lutfhi.



Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meminta kegiatan sekolah dijalankan lagi mulai 7 Oktober 2019, setelah sekolah sempat diliburkan menyusul kerusuhan yang terjadi di Wamena.

Demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019 menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia serta mengakibatkan kerusakan banyak bangunan rumah, toko, kantor, dan fasilitas umum. Kerusuhan itu juga mendorong ribuan orang mengungsi ke luar Wamena dan luar Papua.
Halaman 2 dari 2
(rvk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads