Pulihkan Trauma Wamena, Kemensos Berikan Layanan Psikososial

Pulihkan Trauma Wamena, Kemensos Berikan Layanan Psikososial

Yakob Arfin Tyas Sasongko - detikNews
Minggu, 06 Okt 2019 18:45 WIB
Foto: Kemensos
Jakarta - Tim Kementerian Sosial mengunjungi tenda pengungsian di Kodim 1702/Jayawijaya. Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, menghampiri salah satu pengungsi bernama Samsiah (45).

"Saya ingin Wamena aman, Bapak. Supaya anak-anak saya bisa kembali sekolah," kata Samsiah kepada Harry dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9/2019).

Ia bercerita saat kerusuhan anaknya sedang bersekolah. Perempuan asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ini mengaku bersama warga mengungsi ke Kodim.

Anaknya, yang duduk di bangku SMP, ditemukan berlindung di sebuah gereja. Ia kemudian dijemput dan dipulangkan ke Takalar sampai situasi di Wamena kondusif dan aktivitas sekolah mulai berjalan.

"Harapan kami adalah keamanan di lingkungan kami. Supaya bisa hidup tenang bersama keluarga," katanya.

Harry mengatakan situasi psikologis warga pascakonflik umumnya masih merasa takut, cemas, khawatir, tegang, sering terkejut apabila mendengar suara keras, selalu waspada, murung dan sedih, serta tidak tenang saat tidur malam.

"Untuk itu sebagaimana arahan Menteri Sosial Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, kami terus melakukan rehabilitasi sosial untuk memulihkan kondisi psikologis mereka," kata Harry.

Ia menjelaskan proses rehabilitasi sosial dilakukan dengan memberikan layanan dukungan psikososial. Beberapa cara di antaranya mengajak terus beraktivitas, melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan bersama-sama pengungsi lain sehingga tidak melamun berkepanjangan dan perlahan dapat menyembuhkan trauma.

Misalnya dengan ikut memasak di dapur umum, berdoa bersama, mengajak mereka untuk membersihkan lingkungan, hingga relaksasi imajinatif dan relaksasi otot progresif.

"Seperti yang dilakukan oleh personel Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Jayawijaya, pengungsi, pemda, dan relawan dalam Karya Bakti Bersama. Mereka berkeliling membersihkan sekolah-sekolah yang rusak, puing-puing kantor pemerintahan, rumah-rumah warga, pasar, dan jalan raya," terangnya

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto mengatakan situasi di Wamena perlahan mulai kondusif. Hal ini terlihat dari aktivitas masyarakat sudah mulai membuka toko, mulai keluar rumah, lalu lintas di jalan sudah mulai ramai lalu lalang kendaraan.

"Melalui kegiatan Karya Bakti Bersama harapannya kota bisa tertata lagi sehingga aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan kembali seperti biasa," kata Chandra

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kemensos atas bantuan logistik dan peralatan dapur umum yang sangat bermanfaat saat terjadi lonjakan jumlah pengungsi pada hari pertama pascakerusuhan.

"Awalnya dapur umum memasak menggunakan logistik Kodim dan peralatan seadanya. Menggunakan panci-panci kecil dan memasak dengan kayu bakar. Hari kedua pascakerusuhan Tim Kemensos sudah di Wamena dan diberikan perlengkapan dapur umum dan sampai saat ini dapur umum berjalan dengan baik," terangnya.

Salah seorang warga di pengungsian, Ami (34) yang ditemui di Dapur Umum Pengungsian Kodim menceritakan setiap hari ia memasak bersama ibu-ibu Persit (Persatuan IStri Tentara) memasak dua kali sehari. Untuk sarapan diberikan roti, susu, dan sereal dari Kodim.

"Siang tadi masak nasi, sayur cap cay, dan opor ayam. Kalau untuk malam ini menunya tumis kangkung dan telur rebus masak balado," kata Ami.

Chandra juga menyampaikan terima kasih karena kehadiran Tim Layanan Dukungan Psikososial dari Kementerian Sosial di pengungsian sangat bermanfaat terutama bagi anak-anak.

"Proses pendampingan secara psikologis ini membantu anak-anak lebih ceria dibandingkan saat pertama kali datang mengungsi," katanya.

Berdasarkan data Kodim 1702/Jayawijaya, data pengungsi di Wamena hingga Sabtu petang (5/10) tercatat sebanyak 2.636 jiwa yang terbagi di sejumlah pengungsian. Di Kodim 1702/Jayawijaya jumlah pengungsi 1.254 jiwa, Polres Jayawijaya 662 jiwa, Koramil 1702-03/Wamena 150 jiwa, Subdenpom Wamena 929 jiwa, Gereja Betlehem 35 jiwa.

Di Yonif 756/WMS 19 jiwa, Gereja Efata 22 jiwa, Masjid 37 jiwa, Gereja Advent 95 jiwa, Gereja El-Shadday 50 jiwa, Masjid Pasar baru 20 jiwa, Gedung Pikeyro 16 jiwa, Kantor KPU 7 jiwa, Gang Nirwana 12 jiwa, Pabrik tahu Hom Hom 20 jiwa, tersebar di perumahan penduduk 208 jiwa.

Dalam kunjungan ke Wamena, Harry meninjau enam titik terdampak cukup parah yakni Pasar Baru, Hom Hom, Pasar Woma, Kama, Pikei, dan Kantor Bupati.

Kondisi terakhir menunjukkan situasi di jalan raya sudah tampak aktivitas warga. Kegiatan jual beli pun kembali menggeliat dengan dibukanya restoran, warung makan, toko bangunan dan beberapa pedagang sayuran dan ikan. Namun hingga saat ini mereka berjualan di pinggir jalan karena pasar telah terbakar.

"Denyut ekonomi yang mulai berjalan ini merupakan salah satu tanda kondisi Wamena mulai berangsur pulih dan kondusif. Tentunya ini harapan kita semua agar Wamena bangkit," kata Harry.

(mul/mpr)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads