"(Sebanyak) 59,7 persen ya (mengikuti berita aksi mahasiswa), 40,3 persen tidak," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei di Hotel Erian, Jl KH Wahid Hasyim, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2019).
Kemudian, Djayadi bertanya kepada responden apakah aksi mahasiswa tersebut digerakkan oleh orang yang anti-Presiden Joko Widodo, ditumpangi orang anti-Jokowi, atau ada dua kelompok yang berbeda. Djayadi pun memaparkan hasil surveinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
-Demonstrasi mahasiswa sepenuhnya ditumpangi oleh orang anti-Presiden Jokowi: 11,8 persen
-Ada dua kelompok yang berbeda, demonstrasi mahasiswa dan demonstrasi kelompok orang anti-Presiden Jokowi dan kedua terpisah: 46,8 persen
-Tidak jawab dan tidak tahu: 25 persen
Lebih lanjut, Djayadi bertanya kepada publik apakah demonstrasi mahasiswa itu ditunggangi kepentingan politik. Kepentingan politik yang dimaksud itu untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
"Bila ya (tahu soal demonstrasi), ada yang berpendapat bahwa gerakan mahasiswa tersebut ditunggangi kepentingan politik tertentu untuk menggagalkan pelantikan Presiden Jokowi yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi, apakah Anda setuju atau tidak pendapat tersebut?" ucap Djayadi.
"(Sebanyak) 35,2 menyatakan setuju, 43,9 menyatakan tidak setuju, tidak tahu dan tidak menjawab dan tidak tahu 20,9 persen," imbuhnya.
Untuk diketahui, survei LSI ini dilakukan dengan metode wawancara menggunakan telepon pada 4-5 Oktober 2019. Responden dalam survei ini dipilih secara acak dari responden survei nasional LSI sebelumnya, yakni survei pada Desember 2018 dan September 2019 yang jumlahnya 23,760 orang.
Dalam survei tersebut, responden dipilih secara stratified cluster random sampling dan terpilih 1.010 orang. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,2% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Halaman 3 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini