Penganiayaan di Masjid, DMI Kutip Al-Baqarah dan Ingatkan Hukum Allah

Penganiayaan di Masjid, DMI Kutip Al-Baqarah dan Ingatkan Hukum Allah

Tsarina Maharani - detikNews
Minggu, 06 Okt 2019 13:24 WIB
Ilustrasi masjid (Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyesalkan peristiwa penganiayaan terhadap pegiat media sosial (medsos) sekaligus relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, di Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat. Mengutip Surah Al-Baqarah, Sekjen DMI Imam Addaruqutni menyatakan di dalam masjid tidak boleh terjadi tindak kekerasan.

"Dalam surat Al-Baqarah ayat 191, penjahat sekali pun masuk ke masjid itu tidak boleh diadili dalam masjid. Karena masjid itu berlaku hukum Allah," kata Imam saat dihubungi, Minggu (6/10/2019).

"Sama dengan misalnya penjahat masuk ke kedutaan negara lain, itu tidak boleh polisi main masuk dan tangkap. Itu hukum negara lain," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Imam menyebut tindakan kelompok yang melakukan aksi kekerasan itu merupakan kezaliman. Ia menegaskan masjid seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi umat Islam.

"Kalau orang beda kelompok lalu ada pengadilan kekerasan fisik seperti pengeroyokan, itu adalah sebuah kezaliman. Apalagi dibawa ke masjid, itu kezaliman. Jadi mereka yang membawa ke masjid itu orang-orang zalim," ujarnya.

Selanjutnya, Imam berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. Mereka mendukung kepolisian mengusut peristiwa kekerasan tersebut.

"Di masjid harus terjamin keamanan dan kenyamanannya. Semoga tidak terulang di tempat lain dan terhadap orang-orang ini harus diinvestigasi kasusnya seperti apa dan ada penyelesaiannya," kata Imam.

Sebelumnya, anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falah, Iskandar, sudah angkat bicara soal Ninoy. Iskandar mengatakan jemaah dan pengurus masjid menyelamatkan Ninoy ketika tahu ada pemukulan.

"Secara langsung saya tidak melihat. Kondisi beliau (Ninoy) ada di depan sini (di depan masjid), dipukuli massa. Kita tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba ada pemukulan. Kami dari jemaah masjid dan sekaligus pengurus DKM untuk menyelamatkan beliau kita masukan ke dalam pintu yang terbuka separuh," kata Iskandar saat ditemui di Masjid Al Falah, Jalan Pejompongan Dalam, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).


Iskandar mengatakan kondisi saat itu banyak massa yang ada di dalam dan sekitar Masjid Al-Falah untuk mendapatkan perawatan. Dia mengatakan jemaah dan DKM menyelamatkan Ninoy dari amuk massa ke dalam masjid.

"Begitu banyak massa, kita tutup baru kita langsung masuk ke dalam. Meletakkan dia di ruangan medis, di mana para medis di situ juga banyak yang membantu para demonstran, termasuk beliau (Ninoy). Kita juga nggak tahu siapa nama beliau akhirnya masuk ke dalam situ. Tidak ada penyekapan yang ada itu adalah menyelamatkan dari massa, amukan massa, di sini pun pintu (gerbang) kita tutup dengan baik, pintu yang di dalam nggak kita tutup, seperti itulah," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(tsa/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads