"DMI menyesalkan terjadinya apa pun cara-cara pemukulan di masjid, tindakan kekerasan fisik, pengeroyokan. Itu tidak sepantasnya terjadi di masjid," kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni saat dihubungi, Minggu (6/10/2019).
Imam pun menyebut tindakan kelompok yang melakukan aksi kekerasan itu sebagai kezaliman. Ia menegaskan masjid seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi umat Islam.
"Kalau orang beda kelompok lalu ada pengadilan kekerasan fisik seperti pengeroyokan, itu adalah sebuah kezaliman. Apalagi dibawa ke masjid, itu kezaliman. Jadi mereka yang membawa ke masjid itu orang-orang zalim," ujarnya.
Selanjutnya, Imam berharap peristiwa serupa tak terjadi di masa mendatang. Mereka mendukung kepolisian mengusut peristiwa kekerasan tersebut.
"Di masjid harus terjamin keamanan dan kenyamanannya. Semoga tidak terulang di tempat lain dan terhadap orang-orang ini harus diinvestigasi kasusnya seperti apa dan ada penyelesaiannya," kata Imam.
Sebelumnya, anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falah, Iskandar, sudah angkat bicara soal Ninoy. Iskandar mengatakan jemaah dan pengurus masjid menyelamatkan Ninoy ketika tahu ada pemukulan.
"Secara langsung saya tidak melihat. Kondisi beliau (Ninoy) ada di depan sini (di depan masjid), dipukuli massa. Kita tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba ada pemukulan. Kami dari jemaah masjid dan sekaligus pengurus DKM untuk menyelamatkan beliau kita masukan ke dalam pintu yang terbuka separuh," kata Iskandar saat ditemui di Masjid Al-Falah, Jalan Pejompongan Dalam, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).
Iskandar mengatakan kondisi saat itu banyak massa yang ada di dalam dan sekitar Masjid Al-Falah untuk mendapatkan perawatan. Dia mengatakan jemaah dan DKM menyelamatkan Ninoy dari amuk massa ke dalam masjid.
"Begitu banyak massa, kita tutup baru kita langsung masuk ke dalam. Meletakkan dia di ruangan medis, di mana para medis di situ juga banyak yang membantu para demonstran, termasuk beliau (Ninoy). Kita juga nggak tahu siapa nama beliau akhirnya masuk ke dalam situ. Tidak ada penyekapan yang ada itu adalah menyelamatkan dari massa, amukan massa, di sini pun pintu (gerbang) kita tutup dengan baik, pintu yang di dalam nggak kita tutup, seperti itulah," ujarnya.
Halaman 2 dari 2