"Nggak ada (dibawa ke dalam mobil bersama kawannya)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dihubungi Sabtu (5/10/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba cari orang meninggal kemudian dicek apakah ada kapas di telinga dan hidung atau tidak," ucap Argo.
Sebelumnya, Yadi tewas di tengah-tengah ricuh demonstrasi sekitar gedung DPR pada Rabu (25/9). Maspupah, menceritakan detik-detik sebelum tewasnya Yadi.
Cerita itu, kata Maspupah, dia dapat dari rekan Yadi yang juga ikut demo, Aldo. Menurut Maspupah, Aldo awalnya ditahan oleh polisi terkait ricuh demo di sekitar DPR namun kemudian dibebaskan.
"Temannya baru keluar tuh si Aldo, di dalam penjara katanya. Tangkapnya berdua sama Yadi. Saya tanya sama Aldo bagaimana kejadiannya," ujar Maspupah di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (4/10).
Berdasarkan penjelasan Aldo, Maspupah menuturkan, saat itu Aldo dan Yadi berdemo di flyover Slipi dan kemudian ditangkap polisi, lalu dimasukkan ke dalam mobil. Di dalam mobil terdapat beberapa orang, kemudian Aldo dan Yadi tidak sadarkan diri. Setelah siuman, Aldo sudah berada di dalam penjara, sedangkan keberadaan Yadi tidak diketahui.
Maspupah kemudian menceritakan dirinya didatangi oleh polisi yang menyampaikan kalau Yadi sudah meninggal. Dia kemudian pergi ke RS Polri Kramat Jati untuk mengecek jenazah Yadi.
Maspupah, mengaku kaget karena jenazah putranya bengkak dan berdarah. "Setelah itu, naik mobil lagi ke RS Polri, masuk ke kamar lihat Suryadi sudah tergeletak. Awalnya saya nggak kenalin muka anak saya, 'ini Yadi, Ki?'. 'Yadi, Bu' kata Rizki. Jadi kok bengkak begini mukanya. Ya Allah, saya tangis-tangis tuh. Lihat badannya, masih bagus, lihat kupingnya berdarah," tutur Maspupah, Jumat (4/10).
Tangis Histeris Ayah Almarhum Randi: Kalian Apakan Anakku?:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini