Proses autopsi berlangsung di RSUD Polewali Mandar, Sabtu (5/10) siang. Sembilan anggota Tim Forensik dari Biddokes Polda Sulsel dikerahkan dalam autopsi itu.
"Belum ada hasil, karena kami masih akan melakukan pemeriksaan laboratorium. Beberapa sampel organ telah kami ambil untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium patologi dan forensik Makassar," kata spesialis forensik Dokkes Polda Sulsel, dokter Deni Matius, seusai autopsi.
Baca juga: Geger Mayat Wanita dalam Karung di Sulbar |
Pihaknya mengaku menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. "Tanda kekerasan ada, tapi letak detailnya nanti akan disampaikan oleh pihak Reskrim Polres Polewali Mandar," ujar Deni.
Setelah diautopsi sekitar tiga jam, jenazah Jayanti dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Tangis histeris keluarga pecah menyambut jenazah korban yang diketahui meninggalkan rumah sejak Selasa (1/10) itu.
Salah satu kerabat korban berharap proses autopsi ini bisa membantu polisi mengungkap penyebab kematian Jayanti. "Kami juga meminta polisi bertindak cepat mengungkap identitas pelaku yang diduga telah membunuh korban agar dihukum sesuai aturan yang berlaku," pinta tante korban, Ratna, kepada wartawan.
Sabtu malam, jenazah Jayanti langsung dimakamkan di tempat pemakanan umum setempat, Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo. Pemakaman itu diiringi ratusan warga dan kerabat.
Halaman 2 dari 2











































