"Indonesia masih mendapat ancaman serius berupa gerakan radikalisme, terorisme dan intoleransi. Kita harus waspada terhadap kegiatan yang berupaya meruntuhkan Pancasila sebagai ideologi negara dan mengganggu keberadaan NKRI. TNI dan seluruh rakyat Indonesia harus bersatu padu menjadi benteng kedaulatan bangsa," kata Bamsoet dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (5/10/2019).
Ia meminta TNI dan masyarakat agar menjaga keutuhan NKRI. Bamsoet juga meminta agar TNI berbenah diri mengingat ancaman militer dan nonmiliter sulit dideteksi perbedaanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengingatkan pentingnya mewaspadai era keterbukaan informasi di zaman teknologi ini. Sebab, ancaman teknologi ini menurut Bamsoet bisa mengancam tradisi dan budaya Indonesia.
"Kita tidak boleh takut terhadap keterbukaan. Tetapi, pada saat yang sama kita harus meningkatkan kewaspadaan. Kemudahan arus komunikasi dan interaksi bisa menjadi ancaman terhadap ideologi Pancasila, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa," kata Bamsoet.
Karena itu, Ketua MPR RI periode 2019-2024 ini mengajak semua elemen bangsa terutama generasi muda mengamalkan nilai luhur Pancasila dan semangat gotong royong demi tegaknya NKRI. Ia menegaskan tidak boleh ada satu pihak pun yang mengganggu empat pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Sudah tidak ada pilihan lagi selain memperkuat benteng ideologi Pancasila. Implementasi dari nilai-nilai Empat Pilar MPR RI terbukti mampu mereduksi potensi-potensi pemecah persatuan yang diakibatkan radikalisme, terorisme, inteloransi, serta sikap individualisme yang membahayakan bagi keutuhan NKRI," pungkasnya.
Kapolri: Selamat Hari Tentara Nasional, TNI Kebanggaan Rakyat:
(zap/dwia)