PPP Minta Masyarakat Tak Berspekulasi soal Formasi Pimpinan MPR/DPR

PPP Minta Masyarakat Tak Berspekulasi soal Formasi Pimpinan MPR/DPR

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 05 Okt 2019 06:58 WIB
Foto Arsul Sani: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Pimpinan DPR dan MPR dikuasai oleh partai-partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. PPP menilai tidak pas jika ada yang menganalisis komposisi kepemimpinan berdasarkan mayoritas partai politik.

"MPR itu telah disepakati sebagai rumah kebangsaan kita semua, jadi menurut saya tidak pas untuk menganalisis komposisi, pimpinan MPR itu dari kaca mata mayoritas-minoritas posisi politik masing-masing partai asalnya," ujar sekjen PPP Arsul Sani saat dihubungi, Jumat (4/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsul yang juga saat ini menjabat wakil Ketua MPR ini berpendapat, hal ini sebagai bentuk penguatan untuk kemajuan bangsa. Menurutnya, perwakilan partai yang terpilih ini akan menunjukan keahlian dalam bidangnya masing-masing.

"Saya lebih melihat pembicaraan masalah kenegaraan dan kebangsaan ke depan, diantara masing-masing fraksi akan berangkat dari perpsektif ketatanegaraan masing-masing ketimbang posisi politik praktis partai yang bersangkutan," kata Arsul.



Diketahui, piminan DPR dan MPR saat ini diisi oleh partai koalisi Jokowi. Sepuluh nama pimpinan MPR resmi disahkan dalam sidang paripurna MPR (3/10). Pemilihan 10 pimpinan MPR itu telah melalui musyawarah mufakat pimpinan sementara MPR dengan pimpinan fraksi MPR dan kelompok DPD.



Pimpinan MPR tersebut terdiri dari sembilan fraksi DPR dan kelompok DPD. Kesembilan pimpinan tersebut adalah Fadel Muhammad (DPD), Ahmad Basarah (PDIP), Ahmad Muzani Gerindra) , Jazilul Fawaid (PKB), Lestari Moerdijat (NasDem), Hidayat Nur Wahid (PKS), Syarief Hasan (Partai Demokrat), Zulkifli Hasan (PAN) dan Arsul Sani (PPP).

Sedangkan Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari Partai Golkar ditetapkan sebagai Ketua MPR. Bamsoet terpilih secara aklamasi karena didukung mayoritas fraksi partai di MPR.


Halaman 2 dari 2
(dwia/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads