Dear Hakim, Mafia Narkoba yang Vonis Matinya Dianulir Masih Coba Kabur Lagi

Dear Hakim, Mafia Narkoba yang Vonis Matinya Dianulir Masih Coba Kabur Lagi

Andi Saputra - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 16:43 WIB
Dorfin Felix (Antara Foto)


Bagaimana dengan Kompol Tuti? Selama persidangan, jaksa membeberkan ulah Kompol Tuti. Seperti meminta Azhari mengeluarkan biaya Rp 300 ribu untuk penggunaan telepon genggam selama berada di dalam Rutan Polda NTB.

"Dalam keterangannya, saksi Azhari mengatakan bahwa uang Rp 300 ribu diberikan kepada terdakwa, dan diminta untuk diam-diam dan jangan sampai kelihatan kamera CCTV ketika menggunakan HP (handphone)," ujar jaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapatkan izin dari terdakwa Kompil Tuti, saksi Azhari dipindahkan ke kamar tahanan di lantai dua. Namun karena kurang betah dengan kondisi kamar tahanannya yang baru, saksi Azhari meminta dikembalikan ke kamar tahanan di lantai satu.

"Untuk pindah kamar tahanan ini, saksi Azhari kembali diminta terdakwa membayar Rp 500 ribu. Uang tersebut kemudian diberikan saksi Azhari di ruang kerja terdakwa di lantai dua," ucap jaksa.


Adapun Dorfin mengaku unutk mendapatkan karpet di sel, ia diminta membayar Rp 2 juta.

"Semua di sana mahal, makanan juga mahal. Untuk karpet saja, saya harus bayar Rp 2 juta," kata Dorfin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads