"Dari laporan yang saya terima masih ada saudara yang masih tinggal di hutan, gunung karena ada rasa takut terhadap adanya tsunami dan gempa susulan yang lebih dahsyat. Padahal laporan lembaga resmi terkait masalah antisipasi, sudah tidak ada informasi itu," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (4/10/2019).
Wiranto mengatakan tugas pemerintah saat ini adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk meninggalkan daerah pengungsian. Menurutnya, daerah pengungsian yang cenderung jauh dari pemukiman dapat memicu berbagai penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk menanggulangi bencana di Ambon. Wiranto juga menyebut pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial sudah mengirimkan bantuan terhadap warga yang terdampak bencana.
"Hasil koordinasi dari para menteri dan kepala lembaga maka sudah dapat dikirimkan bantuan dari pusat baik dari BNPB berupa dana segar Rp 1 miliar lebih dan tambahan tenda, kebutuhan pengungsian, ada selimut, ada pakaian, generator, tenda untuk ke rumah sakit, dan sebagainya," kata dia.
"Juga menteri sosial sudah menyampaikan pada saya sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi juga sudah menyampaikan bantuan untuk yang meninggal 30 orang kali 15 juta. Dan bantuan lain, misalnya beras dan sebagainya, yang sudah dikirimkan ke daerah bencana," imbuh Wiranto.
Halaman 2 dari 2