"Ya, menurut dokter sudah terjadi perbaikan dan sudah bisa rawat jalan, cuma dia ini kan dari rumah sakit nih. Dia harus dirawat di rumah sehat. Jadi dia harus keluar dari rumah sakit karena dia untuk kondisi di rumah sakit, dia harus keluar, karena sudah terjadi perbaikan tapi belum tuntas. Jadi dia ini harus dari rumah sakit menuju rumah sehat," terang Ibunda Faisal, Siti Asmah Ratu Agung, di RS Pelni, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2019).
Jika diizinkan pihak rumah sakit, Faisal rencananya menuju rumah sehat besok. Siti belum bisa memastikan lokasi rumah sehat untuk perawatan Faisal selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin mulai besok, Faisal akan dipindahkan ke rumah sehat. Jadi rumah sehat, rumah yang tidak ada kumannya. Jadi nanti akan didampingi oleh dokter dan apa istilahnya, caregiver. Jadi semuanya dipersiapkan oleh rumah sakit. Kalau soal pembiayaannya nanti, apakah Pemprov DKI atau Yayasan Al-Azhar, atau Mas Bambang Soesatyo, itu diatur aja lah sama rumah sakit sama mereka. Saya ikut aja," terangnya.
Meski dirawat di rumah sehat, menurut Siti, Faisal tetap harus berobat ke RS Pelni. Saat ini Faisal juga belum ingat 100 persen soal kejadian demo ricuh.
"Dia masih di dalam perawatan 3 sampai 6 bulan ke depan. Karena kan batoknya (kepala) masih belum dipasang. Dan dia juga belum mandiri Faisal ini. Masih perlu dibantu. Dan dia masih harus berobat jalan ke Rumah Sakit Pelni," imbuhnya.
"(Ingatan) Jangka pendeknya sudah lumayan. Ada kemajuan. Ada kemajuan. Sekarang itu kalau 5-6 pertanyaan masih bisa. Yang ke-7, lupa. Kata dia dipukul rame-rame, katanya gitu. 'Itu siapa?'. 'Belum tau siapa, lupa'. Baru (inget) dipukul ramai-ramai, dipukul siapa, lupa. Makanya lucu, kadang-kadang mentok, lupa ujung-ujungnya. Dia kadang-kadang gemas dia. Gemas katanya 'kok saya jadi lupa sih'," kata Siti.
Faisal merupakan salah satu mahasiswa yang ikut aksi menolak sejumlah RUU kontroversial di depan DPR pada Selasa (24/9). Dia menjadi korban saat demo berujung ricuh dan mengalami pendarahan otak hingga harus dirawat di RS Pelni secara intensif.
Halaman 2 dari 2