"Waktu saya ke Ambon kemarin, saya melihat pelayanan yang dilakukan oleh kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, sangat baik. Memang biasalah ada laporan di sana sini ada titik yang belum tersentuh dan memang titik itu pada kenyataannya titik itu sulit dijangkau kita, kita tahu medan yang di Maluku itu berat sekali aksesnya," kata Agus kepada wartawan di kantornya, Jalan Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).
Meski medannya berat untuk dijangkau, Agus mengatakan pihaknya menjamin akan tetap menyalurkan bantuan. Agus meminta masyarakat memahami kondisi medan jika nantinya bantuan tersebut datang terlambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2.675 Rumah Rusak Akibat Gempa Ambon |
Terkait jumlah pengungsi, Agus mengatakan banyak warga yang datang ke pengungsian waktu malam hari saja. Agus tidak menyebutkan jumlah pasti para pengungsi.
"Saya kira di Ambon pengungsi tidak semakin meningkat, semakin kecil. Memang sama juga, ini manusiawi kebanyak dari pengungsi itu mengungsi malam," sebut Agus.
![]() |
Menurut Agus, para pengungsi yang datang waktu malam hari karena memiliki rasa takut dan khawatir akan terjadi gempa susulan. Agus menilai hal tersebut manusiawi di daerah yang terkena dampak bencana.
"Sebetulnya rumah mereka tidak terdampak, tapi karena mereka takut, khawatir, tapi sekali lagi manusiawi, jadi mereka dalam tanda petik menganggap belum aman. Jadi kalau malam itu datang ke pengungsian. Jadi itu yang membuat persepsi bahwa pengungsi itu masih banyak," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2