Abdul Basith, Antara Motivator dan Bom Motor

Round-Up

Abdul Basith, Antara Motivator dan Bom Motor

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 05:53 WIB
Foto: Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Lisye/detikcom)
Jakarta - Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith ditetapkan sebagai tersangka terkait perancangan demo rusuh. Orang terdekat Abdul tak menyangka, pria yang dikenal sebagai motivator ini ternyata merancang ricuh dengan bom motor.

Abdul Basith sudah ditahan polisi. Dia bersama lima tersangka lainnya ditangkap di kawasan Tangerang, diduga mereka merancang kericuhan pada Sabtu (28/9).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Abdul Basith merekrut 2 tersangka S dan OS. Kedua tersangka itu, disebutnya memiliki keahlian dalam merakit bom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kemudian OS dia menerima dana, dari dana tersebut akan digunakan oleh eksekutor-eksekutor yang digunakan untuk melakukan provokasi dan kerusuhan pada aksi demo hari Sabtu kemarin. Dari S tersebut sudah merekrut 4 orang atas nama tersangka JAF, AL, NAD dan SAM. Mereka-mereka ini memiliki kualifikasi membuat bom sekaligus merangkap sebagai eksekutor," kata Karo Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019).

Polri memastikan barang bukti yang diamankan dari Abdul Basith cs adalah bom motor dan bom ikan, yang bukan berbahan dasar minyak jarak. Polri mengatakan Polda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan mendalam dan sudah berhasil memetakan peran-peran dari Abdul Basith cs dalam kasus kepemilikan bom untuk kerusuhan tersebut.

"Sugi atau Laode langsung merekrut empat orang yang memiliki peran membantu merakit pembuatan bom yang cukup beragam mulai dari bom motor dan bom ikan," kata Dedi.



"Bom ikan cukup berbahaya karena memiliki detonator dan sudah dililit paku atau benda berbahaya yang nantinya digunakan oleh 4 orang ini membuat saat terjadinya demo," sambungnya.



Dedi menuturkan dari hasil pemeriksaan Abdul Basith cs, terkonfirmasi dialah mastermind pengadaan bom-bom tersebut.
Abdul Basith, disebutkan telah menginstruksikan Sugi atau Laode merakit bom, sementara Abdul Basith juga memberi perintah kepada tersangka OS untuk mencari eksekutor untuk meledakkan bom.

"Ternyata dia sebagai penyandang dana karena memberikan dana operasional untuk perekrutan eksekutor dan pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom," jelas Dedi.



Abdul Basith disebut sudah merencanakan kejahatan ini sejak 23 hingga 27 September kemarin. Selama proses itu, tersangka OS berhasil merekrut tersangka YF, AL dan FEB untuk membantu melancarkan rencana aksi mereka.

"Mulai merencanakan kegiatan, mencari saudara Sugi atau Laode yang saat itu masih berada di Ambon untuk didatangkan ke Jakarta. Sudah ditujukan ke titik saja yang akan dilakukan peledakan," terang Dedi.



Kabar keterlibatan Abdul Basith dalam perancang demo ricuh tak disangka oleh Rektor IPB Arif Satria. Abdul dinilai sebagai orang baik dan kerap menjadi motivator.

"Sehari-hari dia termasuk dosen yang sangat baik, suka menolong, kemudian aktif sebagai motivator, dan kemudian sangat menginspirasi memiliki kemampuan retorika yang sangat baik dan sebagainya," ujar Arif di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).



Arif menyerahkan kepada kepolisian untuk mendalami kasus yang menjerat Abdul. Namun ia tidak menyangka Abdul bisa menjadi tersangka. IPB, kata Arief, siap memberikan pendampingan kepada keluarga Abdul.

"Intinya kami melakukan pendampingan kepada keluarga, secara mental kami juga harus terus membuat keluarga tetap sabar dan tabah. Ini kan sebuah pukulan yang, sangat besar buat sahabat, keluarga, dan institusi," tuturnya.

Soal statusnya sebagai dosen, Abdul akan diberhentikan sementara. IPB masih menunggu surat dari kepolisian sebagai dasar pemberhentian sementara.

"Sekarang kami menunggu surat resmi dari kepolisian sebagai dasar untuk nonaktifkan sementara karena itu aturan dalam manajemen kepegawaian. Itu peraturan pemerintah," kata Arif.
Halaman 2 dari 3
(idn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads