Para pengurus GMKI periode 2018-2020 diterima Sandiaga di gedung Recapita Building, Jalan Aditiawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga mengapresiasi GMKI yang membentuk bidang ekonomi kreatif dan menyampaikan harapannya agar pelaku ekonomi kreatif diisi anak-anak muda karena memiliki semangat berinovasi.
"Harapannya, GMKI dan anak muda lainnya menjadi mitra untuk membangun optimisme anak muda ke depan, khususnya di bidang ekonomi kreatif dan kewirausahaan. GMKI harus mampu melakukan terobosan, mendorong kewirausahaan, melihat peluang di bisnis teknologi agar bisa masuk ekosistem ekonomi digital dan membentuk ekonomi akar rumput yang lebih riil," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis dari GMKI, Kamis (3/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mencontohkan sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fashion, pariwisata, dan sektor film. Ia berharap ada pelatihan kewirausahaan yang disinergikan dengan OK OCE.
"Jika GMKI melaksanakan pelatihan kewirausahaan, harus disambut baik kegiatan tersebut, dan diupayakan hadir dalam seminar dan pelatihan untuk mensinergikan OK OCE prasasti untuk mendorong inovasi pemuda," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan kondisi ekonomi saat ini berada dalam ketidakpastian karena perang dagang Amerika-Cina serta berbagai konflik yang terjadi di banyak negara di dunia. Saat inilah Sandiaga menyinggung soal revisi UU KPK yang disetujui Jokowi.
"Harapannya, penerimaan sektor ini mampu meningkat 15-20 persen. Indonesia sepertinya belum mampu menangkap peluang antara perang dagang Cina dan Amerika, sehingga peluang ini ditangkap Vietnam, Singapura, dan lainnya. Di samping itu, kondisi politik saat ini, ketidakpuasan terhadap kesejahteraan di masyarakat Papua, dan kesan yang muncul akibat ketidakseriusan pemerintah memberantas korupsi dengan disahkannya revisi UU KPK," ungkap Sandi.
Ketua Umum GMKI Korneles Galanjinjinay mengatakan kondisi kebangsaan saat ini, di tengah masifnya demo mahasiswa, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, pemerintah harus segera merespons dan menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa serta mengakomodasi aspirasi mahasiswa, termasuk menyelesaikan kasus kemanusiaan di Papua dan RUU yang kontroversial.
"Pemerintah harus mampu berkata jujur kepada publik atas kondisi bangsa yang terjadi hari ini, sehingga demonstrasi mahasiswa dan rakyat yang terjadi hingga saat ini, tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah harus menyediakan ruang terbuka bagi aktivis mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pelaku ekonomi digital, pelaku ekonomi kreatif yang merupakan arah baru perekonomian nasional. Karena tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional itu ada pada mahasiswa dan pemuda, potensinya sangat besar," tutur Korneles.
Sidang Revisi UU KPK, MK: Belum Memiliki Kepastian Hukum:
(azr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini