"Alhamdulillah, saya bisa pulang. Saya bisa bertemu anak kembali," kata salah satu warga, Jefri Tanjung, di Bandara Minangkabau, Kamis (3/10/2019) malam.
Begitu tiba, Jefri langsung memeluk anaknya, Kesi Tri Wahyuni, yang sudah menunggunya sejak sore. Kesi terlihat berulang kali menyeka air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Selama ini hanya bisa komunikasi lewat telepon. Ayah tidak bercerita banyak, hanya ngomong kebakaran saja pas kejadian. Ayah juga bilang ikut ngungsi," ujar Kesi.
Orang tua Kesi termasuk 51 warga Sumatera Barat yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau, yang merupakan rombongan warga yang memilih eksodus dari Tanah Papua. Sebelum diterbangkan dengan pesawat komersial. Mereka diangkut menggunakan pesawat Hercules dari Sentani.
Warga yang dievakuasi berusia anak-anak hingga dewasa, yang semuanya berasal dari Kecamatan Bayang dan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagian besar warga yang pulang belum menentukan pilihan, apakah akan kembali atau menetap di kampung halaman mereka.
Cerita Perantau Minang Diselamatkan Pendeta saat Ricuh Wamena:
(azr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini