Keputusan ini telah disepakati oleh Polres Bogor, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam rapat mengatasi kemacetan di Jalan Raya Puncak. Sistem kanalisasi ini akan diuji coba pada 27 Oktober 2019 mendatang.
"Sementara sudah dijadwalkan tadi bersama kepala badan, BPTJ, rencana pada 27 Oktober akan dilaksanakan uji coba kanalisasi 2-1. Ini butuh sosialisasi yang luas," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri setelah menghadiri rapat Save The Puncak, di Kantor Bappedalitbang, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (3/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menjelaskan, sistem one way adalah kendaraan melintas bergantian dari Simpang Gadog menuju Puncak Pass atau sebaliknya. Sementara kanalisasi 2-1, merupakan sistem di mana kendaraan tetap dapat melintas di ke dua arah di Jalan Raya Puncak.
"Intinya kita membagi jalan. Kalau pagi itu kan one way naik (Simpang Gadog-Puncak Pass). Jadi, kalau 2-1, dua kendaraan naik, satu turun. Kalau misalnya one way itu tiga mobil bisa naik sejajar, pada sistem 2-1 ini, dua mobil bisa naik sejajar dan satu kendaraan dari lawan arah, dapat turun. Jadi dipersempit jalurnya," bebernya panjang lebar.
Bila kanalisasi diterapkan, kata Fadli, waktu tempuh untuk sampai ke tujuan akan lebih lama. Sebab, jalur yang dilintasi kendaraan menjadi lebih sempit dari biasanya.
"Bila dengan one way ke atas, misalnya dari Gadog ke Puncak, memakan waktu 3 jam. Dengan kanalisasi 2-1, bisa memakan waktu 6 jam. Ketika kanalisasi 2-1 dilakukan, jalan menyempit tapi arus lalu lintas akan tetap sama," jelas dia.
Ia mengatakan kanalisasi 2-1 akan diuji coba agar masyarakat bisa memakai Jalan Raya Puncak selama 24 jam penuh. Sementara untuk skema awal kanalisasi 2-1 ini, sambung Fadli, dari Simpang Gadog sampai Taman Safari Indonesia. Namun skema tersebut masih bisa berubah.
"Tadi saya sampaikan kalau one way kan dari Simpang Gadog sampai Puncak Pass. Untuk sistem 2-1 ini, akan dianev. Apakah perlu diperpanjang atau bagaimana. Yang jelas ini mencari solusi, perlu perbaikan," jelas Fadli.
Ia pun menuturkan, evaluasi akan terus dilakukan agar kemacetan di Jalan Raya Puncak bisa ditangani. Untuk sistem kanalisasi 2-1 ini masih akan dikoordinasikan lagi.
"Untuk waktu dari pukul berapa sampai pukul berapa masih dirapatkan lagi. Intinya, kegiatan ini adalah kegiatan bersama. Evaluasi harus dilakukan bila ini diterapkan. Apakah kanalisasi lebih baik dari one way, atau lebih buruk," pungkas dia.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini