"Data sementara, ada 1.470 orang (kita) yang ingin pulang. Perkiraan kasar saja, dibutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar untuk memulangkan mereka," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit kepada wartawan, Kamis (3/10/2019).
Selain mengharap dukungan dari lembaga-lembaga sosial, Pemprov Sumbar melakukan penggalangan dana dengan membuka rekening 'Sumbar Peduli Sesama' untuk menampung bantuan dari masyarakat Sumbar yang ada di daerah dan di perantauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak dibuka akhir September lalu atau empat hari lalu, donasi yang terkumpul sudah mencapai angka Rp 4 miliar. Jumlah itu diperkirakan bakal terus bertambah, mengingat penggalangan donasi masih terus dilakukan.
"Penggalangan dana dilakukan oleh banyak pihak. Beberapa hari lalu di Jakarta, dalam semalam terkumpul Rp 3 miliar lebih. Sekarang sudah ada di angka Rp 4 miliar lebih," terang Nasrul.
Ia menyatakan dana yang terkumpul tersebut diperuntukkan bagi ongkos pemulangan perantau yang ingin balik ke kampung halaman, meninggalkan Wamena untuk sementara waktu atau permanen.
Selain itu, bisa digunakan sebagai bantuan modal untuk merintis kembali usaha mereka.
"Kalau biaya pemulangan mereka, kita perkirakan sekitar Rp 2,5 miliar. Nanti kita akan rapatkan lagi soal penyaluran dana ini. Kita usahakan, selain ongkos pemulangan, juga ada bantuan modal untuk membuka kembali usaha mereka," kata dia.
Konflik di Wamena menyebabkan 10 warga Sumatera Barat tewas. Delapan di antaranya dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Pesisir Selatan, sementara dua lainnya dimakamkan di Papua.
Halaman 2 dari 2











































